PENASULTRA.ID, MANOKWARI – Pemerintah pusat diharapkan terus memberikan penguatan kepada daerah-daerah yang masih memiliki blank spot (titik kosong) jaringan.
Harapan ini muncul ditengah upaya pemerintah untuk mendigitalisasi pertelevisian di Indonesia.
“Ini agar layanan TV digital bisa tembus hingga ke pelosok-pelosok, karena diketahui Papua dan Papua Barat, wilayah blank spot masih cukup tinggi,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Persandian dan Statistik Provinsi Papua Barat, Frans H Istia, belum lama ini.
Frans menyatakan mendukung penuh program ASO yang pada tahap satu meliputi sejumlah wilayah Papua Barat, yakni Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Pengunungan Arfak.
Program itu dinilai sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Papua Barat yang ingin meningkatkan jangkauan siaran TV dan Radio di kawasan yang masih tidak terjangkau siaran, seperti di Kabupaten Pegunungan Arfak.
“Di Papua Barat sendiri, sebagian besar masyarakat lebih banyak menggunakan TV prabayar, seperti menggunakan layanan indihome karena tidak ada jaringan,” ungkap Frans.
Ia berharap program pemerintah pusat ini diikuti dengan pembangunan infrastruktur jaringan siaran TV di kawasan blank spot dan juga dilakukan sosialisasi terkait pemberian bantuan set top box (STB) untuk keluarga tidak mampu.
Frans meminta supaya Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) juga membangun jaringan penyiaran di berbagai kabupaten dan kota di Papua Barat karena hingga saat ini banyak kawasan yang hanya bisa menerima siaran TVRI.
“Di Papua Barat ini baru hadir TVRI dan di kota-kota utama, seperti Kabupaten Manokwari, Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Fakfak itu barangkali bisa menikmati siaran TV, tapi setelah keluar dari wilayah situ tidak bisa lagi,” katanya.
Discussion about this post