Berkat dedikasi serta pengabdiannya yang tinggi pada bangsa dan negara, Surahman saat ini tercatat mengemban tugas sebagai Kabag Fasilitas dan Konstruksi (Faskon) Biro Logistik Polda Sultra.
“Mereka (Larwanda dan Afdhal) punya semangat dan kemauan yang tinggi serta gigih dalam berlatih, belajar, termasuk berdoa. Jadi murni dari kemauan mereka. Justru itu salah satu faktor yang mungkin membuat mereka sampai ke titik ini,” kata Surahman.

Jejak Anak Seribu Pulau
Kegigihan tak kenal lelah Ipda Larwanda Agung Maulana, S.Tr.K dan Ipda Afdhal Ananda Tomakati, S.Tr.K benar-benar turun dari ketangguhan sosok sang ayah, Kompol La Ode Surahman.
Surahman diketahui merupakan anak ke 4 dari 8 bersaudara. Ia terlahir dari keluarga yang sangat sederhana di sebuah kabupaten berjuluk negerinya anak seribu pulau.
La Mani, –sapaan karib Surahman– memang sejak di bangku sekolah dasar sudah dikenal gigih mencari nafkah sendiri.
Ia tak pernah canggung harus bekerja keras ditengah terik matahari hanya untuk mengisi pasir di atas sebuah sampan yang selanjutnya ditampung di pesisir pantai di dekat rumah tinggalnya. Dari situ, La Mani memperoleh rupiah usai tumpukan pasirnya dibeli oleh warga yang membutuhkan.
Kerasnya kehidupan di Kabupaten Wakatobi dahulu memang tidak seperti saat ini.
Dulu, belum ada namanya pelabuhan. Bagi warga yang baru tiba dari perantauan dan hendak turun ke daratan, harus menggunakan jasa angkutan sampan atau yang biasa disebut warga setempat dengan nama Palimba-palimba.
Di masa itu, La Mani kecil pun menjadi salah satu operator dari jasa penyedia angkutan laut tersebut.
Dari sepenggal kisah kecil La Mani ini, justru memantik sebuah dorongan kuat ke arah perubahan yang gemilang hingga menghasilkan dua putranya yang luar biasa.

Doa Sang Ibu
Momen pelantikan Ipda Afdhal Ananda Tomakati, S.Tr.K pada Kamis kemarin menjadi kebahagiaan tersendiri bagi keluarga besar Kompol La Ode Surahman dan Siti Amaliah Kurniati. Suasana haru dan deraian air mata pun tak terbendung ketika itu.
Dengan adanya pelantikan Afdhal ini menambah daftar panjang predikat keluarga besar korps Bhayangkara pada garis kekerabatan mereka. Bagaimana tidak, ternyata, selain kakak dan sang ayah, kakek Afdhal atau ayah Siti Amaliah yang berasal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) juga merupakan seorang polisi.
Meski darah kental korps Bhayangkara mengalir di kedua putranya, Siti Amaliah meyakini semua itu tidak datang percuma.
Sebagai sang ibu, Amaliah tentu sangat bersyukur kepada Allah SWT. Sebab, kedua putranya bisa meraih cita-cita yang mereka idamkan kendati dengan susah payah dan sabar menempuh pendidikan selama 4 tahun di Akademi Kepolisian.
“Kami selaku orang tua berterimakasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu dan mendoakan sehingga mereka bisa membuat kami bangga. Ada perasaan senang campur haru dalam hati melihat mereka bisa menjadi perwira seperti saat ini,” tutur Amaliah.
Amaliah menyadari, dengan tugas yang kini diemban oleh kedua putranya di Polda Kaltara dan Kaltim, ia bersama sang suami harus melepas ikhlas sebagai bentuk konsekuensi dari jalan hidup dan cita-cita mereka.
“Kami hanya bisa menyertai doa semoga mereka bisa melaksanakan tugas pengabdian dengan baik di tempat mereka ditempatkan. Alhamdulillah, sama-sama di pulau Kalimantan,” ujar Amaliah penuh haru.
Berikut biodata singkat Ipda Afdhal Ananda Tomakati, S.Tr.K:
1. Tempat dan tanggal lahir: Kendari, 29 Desember 2000
2. Asal sekolah:
– SD Negeri 17 Baruga
– SMP Negeri 9 Kendari
– SMA Negeri 1 Kendari
3. Alumni Akpol tahun 2022
4. Batalyon Arkana Satriadharma
5. Asal pengiriman Polda Sulawesi Tenggara
6. Motto hidup: berusahalah tanpa batas dengan diiringi doa tanpa henti
Penulis: Mochammad Irwan
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post