Kemudian ada sarung tenun motif Katamba Laiyana. Motif ini sama halnya dengan motif Katamba Gawu yang juga menggunakan perpaduan warna putih, hitam, dan biru. Hanya saja baana bhia (kepala sarung) didominasi dengan warna biru.
Warna dari motif kain ini terinspirasi dengan salah satu penampakan warna langit. Sarung tenun ini biasanya dipakai pada acara-acara adat atau budaya, misalnya pernikahan ataupun acara kematian dan jamuan adat lainnya.
Motif kain sarung tenun Katamba Laiyana untuk pria terdapat corak kotak-kotak (Bhia Kolau atau Puleka). Sedangkan untuk perempuan terdapat corak garis horizontal (Bhia-Bhia Yitanu).
“Kita buat sesuai pesanan. Macam-macam motif sarung Buton seperti katamba gawu, ntolu yihole atau motif telur goreng, katamba laiyana, ontimu jawa atau motif mentimun dan masih banyak yang lainnya,” ujar Ratna.
Ia mengatakan, satu lembar sarung tenunannya dibandrol dengan harga Rp300 ribu.
“Kami juga biasanya menerima pemesanan sarung yang dijadikan arisan oleh masyarakat,” beber Ratna.
Discussion about this post