Agus menekankan tiga poin utama penanganan stunting. Tiga poin fokus penanganan stunting harus sesuai sasaran, yaitu ibu hamil, remaja, dan keluarga. Kedua, konvergensi di mana penanganan stunting merupakan kerja bersama. Oleh karena itu, harus memastikan anggaran yang tersedia benar-benar sampai di tingkat desa untuk tercapainya target nasional 14 persen.
“Ketiga, budayakan target 14 persen ini bukan berarti berhenti sampai di situ, tetapi kita harus budayakan penanganan stunting ini,” beber Agus.
Sementara itu, dalam sambutannya, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan La Ode Saifuddin menyatakan, capaian penurunan stunting di Sulawesi Tenggara tahun 2022 berada di atas nasional yakni 27,7 persen. Angka ini mengalami penurunan 2,5 persen di tahun 2021 sebesar 30,2 persen.
“Tugas kita masih besar,” ujarnya.
Saifuddin juga mengungkapkan kendala utama penanganan stunting di Sulawesi Tenggara. Yakni, disebabkan kondisi geografis. Dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, terdapat sembilan kabupaten yang merupakan kepulauan. Menggerakkan sosialisasi dan pelayanan KB ke sana memerlukan biaya yang besar.
Discussion about this post