<strong>PENASULTRA.ID, JENEPONTO -</strong> Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama Pemerintah Kabupaten Jeneponto "KolaborAksi" dalam upaya menyusun langkah bersama mewujudkan destinasi pariwisata serta sentra ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Sehingga mendorong kebangkitan ekonomi serta terbukanya lapangan kerja. Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan, menekankan pentingnya CEO Commitment dalam hal ini pimpinan daerah dalam pengembangan pariwisata khususnya daya tarik wisata (DTW). Dimana, kata Wawan, dalam pengembangan daya tarik wisata tersebut harus saling berkolaborasi antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Kabupaten Jeneponto. "Artinya di Jeneponto harus dihadirkan destinasi berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan. Ini bisa diwujudkan dengan melakukan sinergitas antara pusat dan daerah, juga dengan berbagai unsur pentahelix," ungkap Wawan berdasarkan keterangan yang diterima <a href="http://Penasultra.id">Penasultra.id</a> disalah satu Cafe, Sabtu 12 Maret 2022. Selain itu penyelenggaraan event pariwisata harus diperbanyak untuk menarik minat sekaligus meningkatkan lama tinggal wisatawan di Jeneponto. "Sesuai dengan arahan Menparekraf Sandiaga Uno, inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam membangun pariwisata Jeneponto harus kita implementasikan sebagai semangat dengan gercep, geber dan gaspol. Sehingga seluruh OPD harus bekerja keras dan cepat dalam melaksanakan programnya," sambung Wawan. Begitu juga dalam upaya pemulihan dan pengembangan ekonomi nasional di daerah, dimana pemberdayaan ekonomi desa wisata akan memberikan dampak yang lebih baik. "Silakan pak wakil bupati dan jajarannya untuk sama-sama punya komitmen pengembangan desa wisata yang berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan. Kami siap mendampingi," tutur Wawan. Kemenparekraf/Baparekraf dapat mendukung pembangunan fisik pariwisata melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk mendapatkan DAK Fisik perlu penentuan lokasi prioritas (LOKPRI) sesuai usulan dan kajian dari Kemenparekraf/Baparekraf yang selanjutnya diusulkan ke Bappenas. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, lanjut dia, harus cepat merespons dan memberikan kelengkapan data sebagai pendukung dalam pengusulan DAK Fisik. Begitu juga OPD lainnya yang terkait dengan bidang DAK pariwisata, agar bisa mengoptimalkan sinergitas agar pengembangan pembangunan sarana prasarana pariwisata dengan cepat dan maksimal hasilnya. "Inilah sejatinya makna dari kolaborAksi," tukas Wawan. Wakil Bupati Jeneponto, Paris Yaris, mengaku siap menindak lanjuti masukan dari Kemenparekraf/Baparekraf dalam pengembangan pariwisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan di Kabupaten Jeneponto. Pengembangan desa wisata menjadi bagian penting dalam pengembangan pariwisata. Selain itu perlu difokuskan Daya Tarik Wisata (DTW) unggulan di Kabupaten Jeneponto. "Kami akan mengkoordinasikan seluruh OPD di Kabupaten Jeneponto untuk percepatan pembangunan pariwisata," ulas dia. "Kami juga berharap dukungan dari pusat khususnya melalui DAK Fisik bisa terealisasi untuk dapat membangun sarana fisik di DTW," tandas Yaris. <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/ZKbnT405ZDE
Discussion about this post