Agus menyampaikan ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan dalam menjamin ketersediaan rantai pasok parekraf di kawasan Borobudur. Yaitu peningkatan nilai produk dan juga sumber daya manusia pelaku parekraf, sinergitas dan kolaborasi berbagai pihak.
“Jadi dalam peningkatan nilai produk kita perlu meningkatkan pemasaran dengan memanfaatkan platform digital yang ada serta meningkatkan kualitas dari produk. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekosistem ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah pada produknya sehingga berdaya saing tinggi, mudah diakses, dan terlindungi secara hukum,” tutur Agus.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengapresiasi upaya Kemenparekraf dalam memperkuat rantai pasok UMKM lokal di DPSP Borobudur dan sekitarnya. Terlebih, subsektor fesyen, kuliner, dan kriya merupakan subsektor andalan di Yogyakarta.
“Program ini untuk menaikkan kelas UMKM sektor ekraf. Kuliner, fesyen dan kriya menjadi tiga produk UMKM andalan di DIY, paling besar adalah kuliner sebesar 68 persen” kata Singgih.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post