“Kemenparekraf/Baparekraf terlibat aktif di dalam pelaksanaan PUG dan juga berpartisipasi aktif di dalam kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Baik dari advokasi, pendampingan, dan juga bimbingan teknis,” ujar Giri.
Oleh karena itu, diskusi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran para pengelola desa wisata dan stakeholder terkait mengenai pentingnya kesetaraan gender dan PUG dalam mengembangkan sektor parekraf, terutama di desa-desa wisata.
“Tentu ini akan bermanfaat buat kita semua karena isu pengarusutamaan gender ini adalah isu strategis bukan hanya isu nasional tapi juga di internasional dan salah satu goal dari SDGs adalah terkait dengan gender dan tentunya sektor pariwisata harus menunjukkan partisipasi aktif dan konkret programnya. Karena pada kenyataannya di lapangan memang sudah kita temui bahwa partisipasi tenaga kerja perempuan itu lebih besar dibandingkan laki-laki untuk sektor pariwisata dan juga ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Diskusi ini terbagi atas tiga sesi yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian PPPA, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, serta perwakilan dari pengelola desa wisata Kubu Gadang, Sumatra Barat, dan Desa Wisata Kelecung Eco Village, Bali.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post