“Kita sangat memahami besarnya peran perempuan di sektor parekraf. Perempuan itu memegang peranan yang sangat penting terbukti dari persentase tenaga kerja di sektor pariwisata adalah 54,22 persen itu perempuan, kemudian kalau di sektor ekonomi kreatif bahkan mencapai 68 persen,” katanya.
Persentase ini, kata Giri, hampir sama dengan persentase jumlah pekerja perempuan di sektor parekraf dunia. Berdasarkan data dari UN Tourism, 54 persen pelaku parekraf di dunia adalah perempuan.
Oleh karena itu, Kemenparekraf turut berperan aktif dalam penguatan PUG di Indonesia. Terutama dalam pengembangan dan pengelolaan desa-desa wisata di Indonesia.
“Kemenparekraf/Baparekraf terlibat aktif di dalam pelaksanaan PUG dan juga berpartisipasi aktif di dalam kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Baik dari advokasi, pendampingan, dan juga bimbingan teknis,” ujar Giri.
Oleh karena itu, diskusi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran para pengelola desa wisata dan stakeholder terkait mengenai pentingnya kesetaraan gender dan PUG dalam mengembangkan sektor parekraf, terutama di desa-desa wisata.
Discussion about this post