PENASULTRA.ID, KENDARI – Koordinator Wisata Budaya dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Arya Galih Anindita mendorong wisata minat khusus di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Wisata minat khusus diantaranya seperti wisata olahraga atau sport tourism, desa wisata berbasis komunitas (community based tourism) yang fokus kepada kualitas, termasuk tenun.
Hal tersebut disampaikan Arya Galih dalam acara BISA Fest pemulihan pariwisata dan ekraf melalui kreasi kain tenun Sultra yang dilaksanakan oleh Kemenparekraf bersama Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Tina Nur Alam di Kendari pada Sabtu 25 Februari 2023.
“Jenis wisata ini didasari keinginan yang sangat spesifik atau lebih ke hobi. Tenun bisa menjadi wisata minat khusus karena ada orang yang ingin belajar menenun, mengetahui filosofi motif dan lainnya,” kata Arya Galih.
Menurutnya, wisata minat khusus untuk belajar menenun kain tenun khas Sultra dapat menjadi pintu masuk wisatawan, sebab wisata ini mulai tren dimasa mendatang.
“Contoh Kain tenun Flores Timur punya paket wisata untuk belajar satu minggu hingga 1 bulan menenun. Wisatawan belajar proses pewarnaan alami seperti kunyit dan akar pohon. Ini potensi yang perlu kita gali dan kembangkan bersama,” Arya Galih menambahkan.
Discussion about this post