Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam mengatakan, Sultra memiliki 17 kabupaten kota dengan ciri khas masing-masing. Mulai dari destinasi wisata, kuliner, kriya, fesyen, tarian termasuk tenun.
“Tenun sendiri banyak mengandung filosofi, baik dari motif dan lainnya. Saat ini penenun banyak yang ina-ina alias ibu-ibu, kita harap kedepan ada regenerasi,” kata Tina.
Ia berharap, adanya BISA Fest dapat kembali membangkitkan jiwa anak muda untuk meningkatkan minat penggiat seni dan budaya agar terus berkreasi serta berinovasi. Terutama bagi kaum muda untuk melestarikan adat dan budaya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dispar Sultra, Andi Syahrir mengatakan, saat ini promosi kain tenun khas Sultra terus dilakukan.
“Tahun lalu telah diadakan festival tenun di Baubau. Saat ini pemda, dispar dan dekranasda turut andil dalam kegiatan Indonesia Fashion Week di Jakarta dengan menampilkan pakaian kreasi dari tenun khas Kolaka Timur,” ujar Andi Syahrir.
Ia mengatakan, tahun ini Sultra terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan even pemilihan duta wisata nasional, ajang tersebut dapat menjadi peluang bagi para pelaku tenun untuk menampilkan pakaian hasil tenunan terbaiknya.
Discussion about this post