Menparekraf juga akan mendorong dimasukannya Kampung Singkong Argowiyoto ke dalam pola perjalanan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan DSP Borobudur.
“Kunjungan wisatawan-wisatawan sebagai bagian dari pola perjalanan wisata tidak hanya diarahkan ke Borobudur sebagai magnet utama, tetapi bisa diarahkan juga ke sini,” ujar Sandiaga.
Ia mengatakan, Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga dikenal ketika local champion setempat, seorang pengusaha inspiratif bernama Hardadi berhasil menciptakan varietas singkong D9. Hal ini kemudian menginspirasi pelaku UMKM lainnya di Kota Salatiga.
Hardadi mampu mengangkat singkong yang sebelumnya hanya dipandang sebelah mata, menjadi kuliner khas bahkan ikon wisata kuliner di Kota Salatiga dan Jawa Tengah.
“Hardadi ini pengusaha sukses yang menginspirasi para pelaku UMKM lainnya. Sehingga menciptakan lapangan kerja yang jumlahnya mencapai ratusan orang dan petani singkong terberdayakan. Ini juga menjadi subtitusi dari terigu yang masih impor,” Sandiaga menambahkan.
Beragam makanan berbasis singkong berhasil dikembangkan Hardadi dan bersama para pengrajinnya. Seperti Enting-Enting Gepuk, Keripik paru, Kripik Ceker, Onde-onde, Gelek dan aneka sajian berbasis singkong ada di D9.
Discussion about this post