Pengusaha Sukses asal Gorontalo ini menyebut Batam dan Bintan menjadi surga para pegolf asal Negeri Singa itu dengan lapangan berkualitas berstandar internasional dan keramahtamahan masyarakat menjadi daya tarik sendiri.
“Lapangan golf di Batam dan Bintan menjadi magnet bagi wisatawan asal Singapura. Potensi ini akan meningkat secara signifikan. Terutama jika golf dikombinasikan dengan perjalanan ke destinasi,” ujarnya.
Menparekraf menyampaikan bahwa salah satu sektor “low hanging fruit” yang patut dilakukan kerjasama kedepan nya, yaitu Wisata Minat Khusus Cruise.
Selain kerjasama disektor wisata, kata Sandiaga, terdapat tiga subsektor yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif Indonesia yang dapat dikolaborasikan dengan pihak Singapura. Pertama kuliner yaitu sebesar 41,5 persen. Kedua fesyen 17,7 persen, dan kriya sebesar 15 persen.
Karena itu, pria kelahiran Gorontalo 28 Juni 1969 ini berkomitmen untuk menciptakan lokomotif ekonomi kreatif agar bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Dikatakan, terdapat dua subsektor yang disebutnya sebagai pandemic winner, yakni aplikasi dan game developer serta televisi dan radio.
Dua subsektor industri ini diakuinya tetap mengalami pertumbuhan positif di saat seluruh subsektor ekonomi kreatif mengalami pertumbuhan negatif sepanjang 2020. Di mana subsektor industri TV dan radio tumbuh 10,48 persen, sedangkan subsektor aplikasi dan game developer tumbuh 4,47 persen.
“Ada 17 subsektor ekonomi kreatif, di mana aplikasi dan game developer serta televisi dan radio menjadi pandemic winner,” katanya.
Discussion about this post