“Fakta menunjukkan anak muda kita lebih suka tarian modern. Lebih suka tarian K-Pop asal Korea Selatan padahal tarian budaya kita lebih natural. Mari lestarikan tari tradisional Sultra,” kata Tina Nur Alam.
Senada, Koordinator Wisata Budaya dan Buatan Kemenpar, Arya Galih Anindita mengatakan, di Indonesia ada beragam wisata, diantaranya wisata minat khusus, bahari, wisata ramah muslim, kuliner, budaya hingga wisata kebugaran.
Wisata kebugaran ini salah satunya adalah tarian. Tarian khususnya tari budaya dapat menjadi diplomasi sebagai pintu masuk wisatawan.
“Apalagi tarian itu punya cerita, itu bisa jadi daya tarik. Seperti di Bali ada paket wisata yang menawarkan paket belajar menari tari tradisional. Mungkin di Sultra juga bisa kedepannya,” ujar Arya.
Sementara itu, Kepada Dispar Sultra, Belli HT mengatakan, pihaknya akan terus mendukung para penggiat seni dan budaya di Sultra. Sebab seni budaya dan pariwisata adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Meski demikian, ia meminta para penyelenggara kegiatan (event) seni di Sultra tetap memerhatikan beberapa aspek dalam melaksanakan event.
Discussion about this post