Sehingga pelaksanaan kampanye sadar wisata nantinya dapat lebih efektif dan efisien.
Diperlukan pembekalan dan update pengetahuan/keterampilan kepada para calon trainer sesuai perkembangan tren pariwisata terkini, baik materi maupun teknik penyampaian kepada masyarakat desa wisata secara lebih kreatif dan aplikatif.
“Gerakan sadar wisata terus digaungkan di hampir setiap tahun, tapi pertanyaannya apakah kita belum optimal atau memang dinamika di dalamnya sudah terlalu cepat sehingga harus dapat segera kita respons,” ujar Frans.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program kampanye sadar wisata Kemenparekraf yang rencananya akan dilakukan di 65 desa wisata.
Dimana 65 desa ini tersebar di empat Destinasi Super Prioritas (DSP) dan dua Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). Yakni Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.
“Kegiatan ini sebagai tahapan persiapan dalam implementasi program peningkatan pengetahuan dan wawasan serta pembangunan pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya khususnya desa wisata,” kata Florida Pardosi.
Adapun materi yang akan disampaikan meliputi beberapa modul. Diantaranya modul tentang Gerakan Sadar Wisata, Inovasi Produk Pariwisata Kewirausahaan, pariwisata berkelanjutan dan lainnya.
Discussion about this post