Arie pun menjelaskan sistem kelompok tani ternak tanggung renteng.
“Jadi misal 25 orang membentuk satu kelompok, ada Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Jadi misal ada 2 orang yang nakal, maka 23 orang harus bertanggung jawab terhadap 2 orang yang nakal tadi,” kata Arie.
“Dan harus tercover asuransi juga. Saya selaku off taker-nya aman, bank-nya aman, dan masyarakatnya juga aman,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Arie Triyono juga mengungkapkan rencana PT. LSAJ ke depan, dalam memperluas operasi dan kontribusinya terhadap masyarakat.
“Kami sudah punya RPH di NTB dan kami tahun ini bangun RPH di Balaraja. Disini sudah kami siapkan tambahan lahan 2,5 hektare khusus untuk RPH. Di Kertajati juga sudah kami bangun satu kawasan eduwisata 117 hektare yang akan kita padu dengan peternakan berkelanjutan. Sementara di Balaraja ini kami akan jadikan integrated farming,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah ini, Arie melalui PT. LSAJ berkomitmen untuk menjadi pilar utama dalam pengembangan peternakan yang berkelanjutan di Indonesia.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post