Acara Samenan dimulai dengan pawai arak-arakan, lalu disambut oleh pementasan seni tradisi Sunda (parebut seeng) kemudian dilanjutkan dengan acara rutinitas tahunan.
Manhalul Irfan mengungkapkan, kurikulum yang diajarkan merupakan kurikulum gabungan dari kurikulum Kemenag dan kurikulum salafi (ciri khas Madrasah).
“Alhamdulillah keduanya dapat berjalan dengan maksimal. Saat ini jumlah total para santri mencapai 430 santri dan jumlah lulusan kelas 6 berjumlah 43 santri, Alhamdulillah telah dinyatakan naik kelas dan lulus seratus persen,” ungkapnya.
Secara khusus, Irfan berpesan kepada para santri yang telah lulus agar tetap berakhlak yang baik supaya kelak selalu diberkahi dalam segala hal.
Bagi santri yang masih aktif belajar, Irfan juga meminta agar tetap semangat dalam belajar karena kedepan tidak pernah di tahu akan ada apa di dunia ini kalau tidak didasari dengan pemahaman ilmu agama sedini mungkin.
“Akhir kata, kami atas nama guru-guru Madrasah memohon maaf yang seluas-luasnya secara khusus kepada semua wali santri, karena masih banyak kekurangan dan kealpaan dalam belajar bersama putera puteri bapak ibu sekalian, serta terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan. Semoga jalinan silaturahmi ini tetap terjaga, walaupun putra puteri bapak/ibu sudah tidak lagi aktif belajar di sini,” pungkas Irfan.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post