Acara yang didukung oleh para orang tua wali murid ini juga diisi penampilan tim Qasidah dari siswa MDTA Tarbiyyatul Falah Al-fahruroziyyah di bawah asuhan Irma Yulia dan kerjasama dengan para alumni.
Tasyakur haflatul imtihan (kenaikan kelas) atau identik dengan istilah Samenan, kata Manhalul, merupakan suatu kegiatan penutup dari rangkaian kegiatan belajar mengajar sebagai ‘tawis syukur’ agar para santri semoga diberi berkah ilmunya.
“Seperti biasa sebelum Samenan dilaksanakan, terlebih dahulu kami melaksanakan haol kasepuhan Mua’llim Fahrurozi. Pada malam sebelum Samenan, dilaksanakan oleh bapak-bapak,” ujar ustadz Irfan panggilan akrab Manhalul Irfan.
Acara Samenan dimulai dengan pawai arak-arakan, lalu disambut oleh pementasan seni tradisi Sunda (parebut seeng) kemudian dilanjutkan dengan acara rutinitas tahunan.
Manhalul Irfan mengungkapkan, kurikulum yang diajarkan merupakan kurikulum gabungan dari kurikulum Kemenag dan kurikulum salafi (ciri khas Madrasah).
“Alhamdulillah keduanya dapat berjalan dengan maksimal. Saat ini jumlah total para santri mencapai 430 santri dan jumlah lulusan kelas 6 berjumlah 43 santri, Alhamdulillah telah dinyatakan naik kelas dan lulus seratus persen,” ungkapnya.
Discussion about this post