Nasehat-nasehat tersebutlah, kata Ali Mazi, yang selalu mengilhami dan mengawal gerak langkahnya dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat dan daerah Sultra, serta bangsa dan negara.
Sang ibunda, di mata Ali Mazi adalah seorang ibu yang telah menjalankan tugasnya dengan sangat luar biasa. Ibu yang mengandung, berjuang melahirkan, merawat dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh keihklasan, kesabaran, dan penuh kasih sayang.
“Beliau adalah panutan sejati. Dengan segala keterbatasan pada saat itu, terlebih sepeninggal ayah kami yang telah lebih dahulu dipanggil sang pencipta, beliau dalam suka dan duka terus sabar membimbing kami agar menjadi orang yang sukses dan dapat bermanfaat bagi keluarga, agama, masyarakat, bangsa dan negara,” ujar dia.
Siapapun pasti merasa bersedih dan tidak mudah menerima kenyataan kehilangan orang yang kita cintai. Secara pribadi, ia merasakan betapa sedih dan beratnya kehilangan, terlebih sebelumnya pada bulan Juli lalu, sang istri tercinta, almarhumah ibu Agista Ariany Bombay juga dipanggil oleh sang khaliq.
Kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya adalah ujian yang amat berat. Namun, ia tidak bisa terus larut dalam kesedihan sebab masih mempunyai tanggung jawab besar sebagai orang tua bagi anak-anaknya, sebagai kakak dari adik-adiknya, dan tanggung jawab sebagai gubernur.
“Saya harus tetap semangat menjalani kehidupan ini. Saya harus tegar dan terus konsen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh orang tua, masyarakat Sultra dan pemerintah kepada saya,” ucapnya.
Ia mengharapkan dukungan semua komponen masyarakat agar terus memberikan dukungannya. Sehingga dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
“Saya juga memohon doa dan permintaan maaf dari seluruh keluarga dan masyarakat Sultra atas segala dosa dan kesalahan sang ibunda selama hidupnya. Serta menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-setingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu sejak sang ibunda dirawat hingga pemakaman serta Ta’ziyah,” pungkas dia.
Untuk diketahui, ibunda Gubernur Sultra Hj. Wanazia binti La Umara, berpulang ke rahmatullah pada Kamis malam 7 Oktober 2021 lalu, setelah sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Bahteramas. Almarhumah wafat pada usia 80 tahun.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post