Menurut Hasto, kualitas sumber daya manusia itu ditentukan oleh 3 hal seperti bagaimana pendapatan per kapitanya, bagaimana angka harapan hidupnya, dan kemudian juga bagaimana pendidikannya.
Rata-rata pendidikan untuk rata-rata lama sekolah masih 8,48 tahun meskipun harapan lama sekolahnya harusnya sudah 12 tahun. Hal ini menjadi satu hal serius dan ia berharap bisa sama-sama diperjuangkan agar indeks pembangunan manusia meningkat.
Kesenjangan daerah masih terlalu tinggi antara satu daerah dengan daerah yang lain, sebagai contoh IPM Yogyakarta 79, Bali 75, namun ternyata IPM Papua 60,44 dan seterusnya. Pengaruh dari stunting itu sangat serius karena human capital indeks Indonesia yang sangat erat dengan intellectual skill manusia dan ini menjadi indikator penting dalam menentukan kualitas SDM satu bangsa, dengan stunting di atasi maka kualitas SDM juga bisa diatasi dengan baik.
Menjadi Wirausahawan
Sementara itu Rektor Universitas Respati Indonesia Prof. Tri Budi Wahyuni Rahardjo dalam sambutannya menyebutkan bahwa para wisudawan dan wisudawati sebagai kelompok usia produktif harus bisa menjadi wirausahawan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan memaksimalkan bonus demografi meraih Indonesia Emas 2045.
“Visi Urindo adalah universitas entrepreneur yang ramah lansia yang diakui secara internasional. Ini berarti bahwa sebelum teman-teman ini wisuda sekitar 30% sudah menjadi praktisi wirausahawan. Jadi sekarang paradigma bukan hanya mencari kerja tapi sudah menciptakan lapangan pekerjaan, dan ini menjadi tantangan untuk wisuda yang lain,” kata dia.
Discussion about this post