Hasto pun menjelaskan mengenai persiapan awal bagi catin.
“Spermatogenesis itu prosesnya 75 hari. Jadi, mas nanti kalau menikah 75 hari sebelumnya bibitnya diperbaiki dulu ya, sehingga ketika bulan madu nanti sudah bagus. Laki-laki juga harus konsumsi zink. Jangan merokok, jangan jadi pemabuk, dan jangan kekurangan asupan zink,” tambah Hasto.
Tidak hanya dari peserta remaja sekolah, bahkan sang guru pun antusias mengajukan pertanyaan mengenai pola asuh anak badutanya.
“Saya punya balita mau umur 2 tahun, apakah ada tips pola asuhnya agar anak di bawah usia tersebut bisa ideal berat badannya?,” tanya dia.
Hasto pun menjelaskan mengenai pentingnya penyesuaian asupan makanan dalam periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Anak di atas 1 tahun makanannya sudah seperti orang dewasa, namun volumenya tentu berbeda tergantung berat badan, sempurnakan menyusui sampai 24 bulan. Periode 1000 HPK itu di dalam kandungan 280 hari, setelah lahir sampai 720 hari. Setelah umur 6 bulan harus ada makanan pendamping ASI,” jelas Hasto.
Hasto kembali mengingatkan kepada para peserta mengenai pentingnya pola asuh sejak dini.
“Adek-adek kalau punya anak nanti harus dirawat penuh dalam 24 bulan. Karena apa? Setelah masa itu ubun-ubun akan menutup, sehingga pertumbuhan otak sudah berhenti. Maka, maksimalkan usia ini agar pertumbuhan anaknya optimal. Dan ingat jarak kehamilannya tiga tahun,” ungkapnya ketika menutup sesi talkshow.
Diketahui, dalam pameran yang diadakan selama tiga hari (29 September-1 Oktober), digelar sejumlah stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berasal dari seluruh Indonesia. Hasto sempat mengunjungi beberapa stand dan mengapresasi kreativitas para pegiat UMKM.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post