Penegasan Presiden bahwa pembangunan keluarga merupakan fondasi utama tercapainya kemajuan bangsa, menurut dr. Hasto, hal ini sejalan dengan program BKKBN tentang 8 Fungsi Keluarga.
Dr. Hasto mengatakan, orang stunting cenderung tidak produktif. Sehingga hitungan pemerintah apabila stunting sudah di angka 14 persen, bangsa ini akan berada di kondisi yang sehat.
Dikatakan, KB merupakan program wajib yang harus dijalankan BKKBN dan pemerintah melalui penyediaan fasilitas layanan. Masyarakat diharapkan memahami manfaat program KB yang dapat mempercepat penurunan risiko anak stunting.
Sempat berbincang dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK), dr. Hasto juga menyampaikan usia sehat untuk menikah dalam mencegah terjadinya stunting adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, termasuk pentingnya menjaga tekanan darah maupun hemoglobin (Hb) bagi remaja maupun calon pengantin.
Kepala BKKBN berharap semua kader dan TPK paham tentang makna stunting.
“BKKBN juga memiliki Satgas Stunting yang siap membantu percepatan penurunan stunting di Kabupaten Konawe Selatan,” kata Hasto.
Salah satu sebab stunting adalah kekurangan asupan gizi, bayi tidak diberikan ASI eksklusif, pola asuh yang kurang tepat, bayi sering sakit hingga jamban atau sanitasi yang belum sesuai standar.
Discussion about this post