Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara Asmar mengatakan berdasarkan survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Sultra merupakan satu dari 12 provinsi dengan prevalensi angka stunting tertinggi Indonesia, menempati urutan ke 5 secara nasional dengan kasus stunting sebesar 30,2 persen.
Asmar mengatakan jika dilihat data per kabupaten/kota, maka yang tertinggi berada di Kabupaten Buton Selatan sebesar 45,2 persen.
“Ini berarti hampir setengah dari Balita yang ada terindikasi stunting. Sedangkan terendah adalah Kabupaten Kolaka Timur, itupun masih sebesar 23 persen. Target kita sangat jelas, yang sudah ditetapkan secara nasional menjadi 14 persen pada 2024 dan untuk Provinsi Sulawesi Tenggara target penurunan stunting sebesar 16,79 persen,” kata Asmar.
Asmar menyebutkan tujuan pelaksanaan Rakor TPPS adalah untuk mereview pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Sultra, membangun dan meningkatkan koordinasi, komunikasi dan sinergitas lintas sektoral di tingkat provinsi, serta merumuskan strategi, langkah-langkah dan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Adapun peserta yang turut hadir dalam rakor TPPS tingkat Sultra ini adalah TPPS Provinsi, Kajati Sultra, Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Kepala Bappeda Sultra, Tim Satgas, Ketua TPPS Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Pemerintah Desa Kabupaten/Kota, OPD KB Kabupaten/Kota dan Ketua TP PKK Kabupaten/Kota.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post