Ia mengatakan, dengan CBP rupiah maka masyarakat ikut menurunkan angka uang tak layak edar. Apalagi dengan menggunakan transaksi non tunai, penggunaan uang tunai berkurang, uang tak layak edar juga berkurang.
“Ini yang kami inginkan. Sebab, hingga saat ini, hampir tiap minggu rata-rata miliaran uang rupiah tak layak edar yang dimusnahkan,” beber Aryo.
Olehnya ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan CBP rupiah dan penggunaan QRIS.
“Disekolah baik negeri maupun swasta masih banyak yang bayar iuran secara tunai, kita ingin kedepan kantin, koperasi dan lainnya bisa non tunai,” Aryo memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post