“Bisa lewat sosialisasi ditiap sekolah, misal pada saat apel pagi, ataupun membuat kegiatan atau lomba-lomba,” ujar Sudirham.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra, Aryo Wibowo T. Prasetyo mengatakan, edukasi ini sebagai salah satu cara membangun dan memperluas ekosistem keuangan digital (EKD) di Sultra.
“Cara paling efektif perluasan EKD ini dengan menggandeng komunitas, seperti pelaku usaha, wartawan termasuk para guru dan kepsek. Merekalah yang memberikan edukasi CBP rupiah kepada para murid atau anak didik masing-masing,” kata Aryo.
Ia mengatakan, dengan CBP rupiah maka masyarakat ikut menurunkan angka uang tak layak edar. Apalagi dengan menggunakan transaksi non tunai, penggunaan uang tunai berkurang, uang tak layak edar juga berkurang.
“Ini yang kami inginkan. Sebab, hingga saat ini, hampir tiap minggu rata-rata miliaran uang rupiah tak layak edar yang dimusnahkan,” beber Aryo.
Discussion about this post