Setelah diberi bahan kimia yang disebut reagen primer dan probe, sampel lalu dimasukkan ke mesin PCR untuk diproses termal (dipanaskan dan didinginkan secara terkontrol) untuk mengubah RNA menjadi DNA.
Kemudian, sebagian kecil materi genetik virus SARS-CoV-2 tersebut diperbanyak sampai menghasilkan jutaan salinan DNA. Selama proses ini, bahan kimia khusus akan mengikat DNA. DNA akan mengeluarkan cahaya fluoresen apabila terdapat virus SARS-CoV-2 dalam sampel.
Keberadaan cahaya fluoresen tersebut merupakan sinyal yang dideteksi mesin PCR untuk menafsirkan hasil tes positif Covid-19. Pemeriksaan kesehatan ini hasilnya baru bisa diketahui dalam waktu sehari sampai seminggu, tergantung lokasi dan kapasitas laboratorium.
Tes swab PCR memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Tes ini merupakan standar emas atau tes terbaik yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berdasarkan penjabaran perbedaan swab antigen dan swab PCR di atas, secara garis besar cara pengambilan sampel kedua tes ini sama-sama dilakukan dengan mengambil lendir dari hidung atau tenggorokan.
Namun, tes swab PCR saat ini merupakan pemeriksaan paling andal dan akurat untuk mendeteksi infeksi virus corona atau Covid-19 aktif.
Sementara itu, tes swab antigen yang hasilnya relatif cepat terkadang masih membutuhkan tes swab PCR apabila hasilnya negatif tapi ada gejala Covid-19.
Olehnya itu, konsultasikan ke layanan kesehatan terdekat apabila ada gejala Covid-19 atau ada indikasi kontak erat dengan orang yang positif Covid-19.
Editor: Irwan
Discussion about this post