• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Ketika Dua Danjen Kopassus Bernostalgia

16 April 2022

CIMB Niaga Hadirkan Fitur QRIS pada OCTO Loan

28 November 2025

Hutan Bakau Tongke-tongke Menjaga Pesisir Sinjai

28 November 2025

Bangkitkan Kejayaan Lagu Anak, Annisa Dalimunthe Rilis Single Karya Posan Tobing

28 November 2025

Indonesia Dorong Ekonomi Hijau hingga Ketahanan Iklim Melalui Skema REDD+

28 November 2025

Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Indonesia AI Day for Financial Industry

28 November 2025

Pelajar SDN 2 Lohia Harumkan Nama Sultra di Ajang Trend Model Indonesia 2025

27 November 2025

Pergantian Pimpinan DPRD dari NasDem, Ronald Rante Alang Tegaskan Kepatuhan

27 November 2025

Hj. Yuli Yati Resmi Jadi Wakil Ketua DPRD Konsel

27 November 2025

Progres Proyek Pengaman Pantai Bypass Kota Raha Capai 75 Persen

27 November 2025

Perlindungan Jurnalis dan Kepastian Hukum Jantung Reformasi Polri

26 November 2025

Realisasi Beras SPHP Bulog Sulselbar Baru Capai 66,4% Jelang Akhir Tahun

26 November 2025

Dekranasda Konsel Gagas Penguatan Industri Kerajinan Lokal, Siap Kerja Sama Yogyakarta

26 November 2025
Jumat, 28 November 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home FigurPena

Ketika Dua Danjen Kopassus Bernostalgia

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
16 April 2022
in FigurPena
A A
0

Brigjen TNI Iwan Setiawan (kanan) dan Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo (kiri). Foto: dok pribadi

17
SHARES
172
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Kontak tembak terjadi di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Almarhum kemudian mendapat kenaikan pangkat kehormatan menjadi Mayjen Anumerta.

“Hari Sabtu-nya saya masih komunikasi dengan Putu. Dia bahkan mengingatkan, jangan banyak masuk (hutan). Waktu itu saya baru turun dari Timika. Dan esoknya, hari Minggu sore saya mendapat kabar Putu tertembak,” ujar Iwan, pilu.

Setelah hening sejenak, Iwan melanjutkan penuturannya tentang tugas pasca Papua, yakni menjadi Waaslat Kasad bidang Kermamil.

“Empat bulan kemudian, mendapat kepercayaan amanat yang sangat terhormat dan sangat membanggakan, yakni menjabat Danjen Kopassus,” papar Iwan.

Unconvetional Warfare

Giliran Doni Monardo menanggapi Iwan Setiawan. Ingatan Doni dalam lipatan masa lalu mencuat, mengalir otomatis. Kalimat pertama Doni adalah, “Dia (Iwan) adalah perwira yang pantang menyerah, tangguh, dan tidak pernah mengeluh.”

Doni “terprovokasi” dengan ucapan Iwan yang mengatakan, bertekad menebalkan “marwah” Kopassus.

Doni juga sedih dan menyesalkan gugurnya para prajurit terbaik, terutama akhir-akhir ini di Papua.

“Yang perlu pak Danjen Kopassus catat, salah satu kemampuan Kopassus adalah di bidang Unconventional Warfare. Yakni taktik dan teknik sebagai gerilyawan menghadapi lawan gerilya (separatis bersenjata). Kemampuan bergerilya yang unggul. Baik ketika melakukan gerilya maupun kontra gerilya. Itu kemampuan dasar yang tidak boleh hilang dari Kopassus,” papar Doni.

Sekadar mengilas balik sejarah penugasan, Doni Monardo adalah salah satu komandan yang tidak punya catatan “gagal dalam tugas”. Lebih dari itu, Doni Monardo adalah komandan dengan catatan membawa pulang prajuritnya dengan utuh, bahkan tanpa ada yang terluka satu pun.

“Sebelum berangkat ke medan tugas, kita siapkan prajurit secara matang. Untuk menghadapi gerilyawan, kita harus punya kemampuan gerilyawan juga. Melebihi kemampuan gerilya musuh,” tutur Doni Kepala BNPB 2019–2021 itu.

Bau Badan, Bau Sabun

Doni berkisah, bagaimana strategi menghadapi operasi di Timor Timur, Aceh, atau daerah operasi mana pun. Hal penting pertama yang harus dipahami adalah bagaimana mengumpulkan informasi tentang keseharian mereka (musuh). Dengan kata lain, harus bisa menjadi bagian dari kehidupan musuh.

Sebelum terjun ke medan operasi, pasukan Doni Monardo sudah mengetahui cara mereka berjalan, cara mereka memasak, cara mereka mencari makan, cara mereka beraktivitas, cara mereka mengintai pasukan TNI, cara mereka melakukan penghadangan, cara mereka melakukan penyergapan, dan semua informasi tentang kebiasaan musuh.

“Apa pelajarannya, bahwa kemampuan unconventional warfare adalah keharusan. Tidak ada pilihan lain. Nah untuk bisa sampai kepada kemampuan itu, dibutuhkan sabar dan tahan menderita. Butuh tenaga dan kerelaan berkorban,” ujar Doni.

Bagaimana hasilnya, seorang prajurit Komando akan tangguh di medan operasi. Tahan lapar dengan tidak makan, mampu melakukan pergerakan tanpa menimbulkan bunyi, mampu bergerak tanpa meninggalkan aroma bau (bau badan, bau sabun, bau shampoo, apalagi bau deodorant).

Theys Eluay

Doni juga mengilas sejarah Satgas Rajawali. Anggotanya terdiri atas Kopassus, Marinir, dan Infanteri TNI-AD. Sebelum berangkat ke medan operasi, semua dikonsolidasikan dulu dalam satu manajemen terintegrasi.

Belajar dulu dari anggota OPM/GPK yang telah sadar. Mereka dijadikan narasumber untuk memberi informasi bagaimana latihan, cara makan, cara berhubungan dengan masyarakat, dan lain-lain.

“Waktu itu saya bilang ke pak Komar (Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak, Sekjen PP PPAD-pen). Bahwa kelompok separatis bukan sembunyi di hutan atau di gunung, tapi sembunyi di bawah lidah rakyat. Kita harus melawan dengan kemampuan tempur dan teritorial. Kalau kita punya kemampuan teritorial yang baik, rakyat dengan mudah akan membuka lidahnya. Dalam arti buka mulut memberi informasi apa saja yang kita butuhkan,” kata Doni Monardo.

Logika sederhana, di atas (gunung, hutan) sulit menemukan makanan. Karena itu, kelompok separatis atau KKB atau apa pun istilahnya, pasti tetap bersandar kepada masyarakat non-combatan. Cepat atau lambat mereka akan masuk kampung.

“Jadi, ini meliputi kombinasi perang intelijen, gerilya, teritori, dan IT sekaligus. Dengan begitu, korban bisa diminimalisir dan kemampuan melumpuhkan semakin kuat,” tambahnya.

Dalam kapasitas sebagai Ketua Umum PPAD, Letjen Purn Doni Monardo menyampaikan kesiapannya membantu juniornya.

“Meski kami sudah pensiun tapi selalu siap jika diperlukan. Kami tidak tega bahkan miris mendengar berita korban di pihak TNI atau Polri,” tegas Doni.

Doni pun membagi pengalaman yang bisa dipetik sebagai pelajaran. Salah satunya adalah bagaimana mengubah status lawan menjadi kawan. Pengalaman di Timor Timur dan Papua ia jadikan sebagai contoh kasus.

Betapa pasca kematian tokoh OPM, Theys Eluay November 2001, situasi Papua memanas. Doni Monardo tahun itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dandenma Paspampres. Tiga-belas tahun kemudian, saat Doni Monardo memuncaki jabatan Danjen Kopassus, ia melakukan pendekatan dengan keluarga Theys.

Pada ulang tahun Kopassus ke-63 tahun 2015, Doni Monardo mengundang Boy Eluay, putra pertama Theys Eluay. Doni ingat dua perwiranya yakni Letkol Richard Tampubolon (sekarang Mayjen–Pangdam Pattimura) dan Letkol Joe Sembiring ditugaskan mengawal misi undangan perdamaian itu.

Doni memberi jaket Komando kehormatan kepada Boy Eluay dan dianugerahi “keluarga Baret Merah”. Yang terjadi kemudian adalah sikap saling memaafkan dan melupakan serta menerima masa lalu sebagai sebuah takdir. Deklarasi damai itu bahkan disaksikan Lily Wahid (Hj. Lili Chodidjah Wahid), adik kandung mendiang Presiden Gus Dur.

Saat ini, Yanto Eluay (adik Boy Eluay Almarhum) bahkan berada di garis terdepan dalam membela NKRI. Sikapnya tegas dalam mendukung NKRI, dan tegas pula dalam mengecam aksi KKB sebagai “mencoreng masyarakat adat Papua”. Yanto adalah pewaris posisi Ondofolo (ketua suku) Kampung Sereh, Sentani, Papua.

“Posisi kepala suku sangat kuat di Papua. Ini harus diperhatikan,” pesannya kepada Iwan.

Hubungan baik itu bahkan tetap dijaga hingga hari ini.

“Setiap mereka ke ibukota, harus ada pendampingan dari keluarga besar Baret Merah. Mereka sudah menjadi keluarga besar Baret Merah,” kata Doni seraya menambahkan, “jalinan yang tak boleh putus itu bertujuan untuk mengurangi beban konflik di waktu-waktu yang akan datang.”

Iwan diminta meletakkan fondasi di Satuan Sandi Yudha atau yang lain. Agar dibentuk tim yang bekerja tidak saja saat mereka di Papua atau medan operasi lain. Tugas mereka merajut hubungan dengan para tokoh yang semula berseteru, lalu berbalik menjadi satu. Dulu lawan, sekarang kawan.

Bukan saja di Papua, potensi konflik itu boleh jadi masih ada di tempat tempat lain. Nah, peran tim tersebut menjadi sangat strategis.

Baca Juga

Perwira Kopassus Jadi Irup Hari Pahlawan di Kabupaten Pinrang

Prosesi Adat–Baksos Warnai Pemasangan Patok Batas Markas Grup 5 Kopassus

Pesan Menhan ke Prajurit Yonif 823 Raja Wakaaka: Jangan Sakiti Hati Rakyat

Dangrup 5 Kopassus Silaturahmi ke Polda Sultra

“Tujuannya untuk menurunkan risiko konflik di masa sekarang dan masa datang,” tegas Doni.

Milik Bersama

Pesan penting lain dari Doni adalah, jangan membuat kesan seolah-olah lebih menonjol dibanding yang lain. Jangan banding-bandingkan Kopassus dengan satuan mana pun. Kopassus harus bisa menjadi milik bersama. Bisa menjadi pasukan yang dicintai semua.

Saat Doni beracara di Hawai, Amerika Serikat, ia sempat didatangi seorang komandan pasukan khusus dari sebuah negara. Ia bertanya bagaimana strategi mengubah lawan menjadi kawan.

Kepada Iwan, Doni mengingatkan kembali serta menekankan pentingnya menangkap musuh atau menaklukkan musuh tanpa keluar sebutir peluru pun.

“Saya katakan, berbanggalah kalau bisa menaklukkan musuh tanpa letusan senapan,” ungkap Doni.

Buku Aceh

Ada satu peristiwa yang sangat mengesankan bagi Doni dan Iwan saat bertugas di Aceh.

“Waktu itu Mayor Inf Iwan Setiawan adalah Kasi Ops Satgas Aceh. Saat akan mengakhiri tugas, dia telepon saya, ‘bang izin saya menghadap’,” tutur Doni mengenang.

Iwan pun menghadap Doni. Rupanya, ia hendak menyerahkan sebuah buku sambil mengatakan, “Mungkin buku ini berguna bagi abang.” Mata Doni terbelalak. Buku yang ia terima berisi semua nama dan nomor telepon, baik di Indonesia atau di luar negeri, yang erat kaitannya dengan “operasi Aceh”.

“Berkat buku dari Iwan itu saya bisa membongkar jaringan Aceh termasuk yang di luar negeri. Luar biasa. Rupanya dia mendapat dokumen itu, dan selama ini dia simpan. Begitu mau pulang, baru diserahkan kepada saya. Wah, terima kasih Wan… bukumu sangat berharga buat saya,” kata Doni kepada Iwan.

Iwan menjawab cepat, “Saya serahkan kepada orang yang tepat.”

Purna silaturahmi, Iwan sempat meminta Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Deddy Suryadi yang ikut mendampingi untuk membuat prasasti dari kalimat yang ada di dekat sosok Jenderal Widjojo Soejono. Tulisan itu berbunyi, “Bayangkari negara baru berhenti berjuang jika tidak lagi mampu mendengar tembakan salvo di samping telinga.”

Dirgahayu Komando Pasukan Khusus ke 70 tanggal 16 April 2022.(***)

Penulis adalah wartawan senior, Tim Bidang Komunikasi PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat), aktif menulis buku dan Ketua Yayasan “Kita Jaga Alam”

Catatan ini telah tayang sebelumnya dengan link: https://lintasgayo.co/2022/04/15/menyambut-hut-komando-pasukan-khusus-ke-70-nostalgia-2-danjen-kopaassus/

Jangan lewatkan video populer:

 

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Brigjen TNI Iwan SetiawanEgy MassadiahJenderalKopassusLetjen TNI Purn Dr (HC) Doni MonardoTNI AD
Share7Tweet4SendShare
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pasang Iklan Penasultra

Ikuti Kami :

ADVERTISEMENT
Previous Post

Bupati Tafdil: Kades Terpilih Tidak Boleh Mengganti Aparat

Next Post

Sandiaga Sebut Pengembangan Ekowisata Batu Katak Langkat Perlu Ditingkatkan

RelatedPosts

Warek Undana Prof Jefri Optimis Lahirnya Habibie Baru

27 Oktober 2025

Santoso, Anggota KPK Muna Berjalan Kaki dari Raha ke Solo Sejauh 415 Km

21 Oktober 2025

Anak Muda Bogor Menantang Stigma Lewat Bisnis Fesyen Mezzo Rise in Art

9 September 2025

NEU MEN Merangkai Cerita Lewat Wastra Indonesia bersama Shopee

23 Agustus 2025

Mengubah Wajah Tambang: Langkah Apriaty dan Komitmen CK untuk Perempuan

23 Agustus 2025

PWI Kepri Dukung Penuh Zulmansyah di Kongres 2025, Intip Jejak Kariernya

9 Agustus 2025
Load More
Next Post

Sandiaga Sebut Pengembangan Ekowisata Batu Katak Langkat Perlu Ditingkatkan

Discussion about this post


PenaEkobis

PenaEkobis

CIMB Niaga Hadirkan Fitur QRIS pada OCTO Loan

by Redaksi Penasultra.id
28 November 2025
0

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus berinovasi untuk menghadirkan solusi finansial yang relevan dengan kebutuhan nasabah dan masyarakat...

Read moreDetails

Pertamina Sulawesi Dorong Ekonomi Sirkular, Pamerkan Inovasi Pakan MBG di SDGs Action Forum Bappenas

21 November 2025

Akselerasi Digital Bank Sultra, Pengguna Mobile Banking Tembus 115 Ribu

21 November 2025

SeaBank Indonesia dan Women’s World Banking Dukung Peluncuran UMKM Pintar

20 November 2025

Sultra–Jatim Kolaborasi Hingga Sinergi Perkuat Jejaring Ekonomi dan Investasi

20 November 2025

Recommended Articles

Andriani Porosi Laporkan Balik Azwar Anas ke Polda Sultra

23 Juli 2020

BI Prediksi Inflasi Sultra Masih Tinggi pada 2023

1 Desember 2022

Ada Bom! Seorang Penumpang Wings Air Bikin Gaduh di Pesawat

28 Februari 2023

Video: Gerindra Sultra Siap Menangkan Prabowo Subianto

11 Oktober 2022

AJI Kendari Gelar Holistic Safety Training bagi Jurnalis

19 Mei 2024
Load More

Populer Minggu Ini

  • Pelajar SDN 2 Lohia Harumkan Nama Sultra di Ajang Trend Model Indonesia 2025

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Jalan Jambu Mente Kendari di Aspal, Warga: Terima Kasih Bu Wali Siska

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Enam Hari Berlalu, Mahasiswa Penikam Pemuda di Lorong Salangga Belum Ditangkap

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • PKB Dorong Kader Perempuan Bangsa di Muna Raya Tangguh dan Kompetitif

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Kisruh Lorong Empang-Wapunto Berujung Penutupan Jalan di Poros Sutan Syahrir Muna

    102 shares
    Share 41 Tweet 26
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Peluh Prajurit TMMD 125 Jadi Harapan Baru Warga Nekudu Konawe

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Ikuti Kami :

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️