“Saya harapkan segera konsolidasi dan penguatan kerja tim, mengajak para ahli di sektor pertambangan. Sehingga semakin banyak yang berkontribusi aktif untuk dunia pertambangan,” ujarnya.
Untuk 2021 nanti, lanjut dia, DPP Perhapi akan fokus merumuskan kajian pemanfaatan lahan bekas tambang, melalui FGD memberikan masukan agar dimanfaatkan untuk sustainable ekonomi seperti pariwisata dan sebagainya.
“Agar lahan bekas tambang ini tidak merusak lingkungan, tapi bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan melalui reklamasi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Perhapi Sultra, H. Burhanuddin mengungkapkan Sultra adalah masa depan Indonesia. Sehingga harus menjadi tuan rumah yang baik bagi investor dari luar untuk menanamkan investasinya.
“Tugas sebagai Perhapi, menjadikan Sultra sebagai daerah tambang yang terbuka bagi para investor tentu dengan menerapkan good mining practice,” tuturnya.
Tugas lainnya, sambung dia, menyiapkan masyarakat yang berhubungan langsung dengan daerah pertambangan. Disamping itu, membuat investasi pertambangan di Sultra agar bisa aman. Dalam artian tidak terganggu dengan kegiatan lain di sekitar dan tidak terganggu dari masyarakat.
Discussion about this post