<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener noreferrer" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1615910164340000&usg=AFQjCNHu7CKcL5Pw7P0lmw5hQQes79EKyQ">PENASULTRA.ID</a>, MUNA</strong> – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) LM. Bariun mengatakan untuk mengetahui seseorang positif penyalahgunaan narkoba lebih akurat dengan cara tes sampel darah dan rambut ketimbang tes urine. <a rel="noreferrer"><span style="color: #333333;">Pernyataan Bariun ini senada dengan permintaan kordinator Ikatan Konsoler Adiksi Indonesia (IKAI) Kabupaten Muna Rinto Julia Anas kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelumnya.</span></a> "Jika ingin melakukan tes bebas narkoba pada bacakada yang lebih akurat jika diambil sampel darah atau bulu rambut, ketimbang tes urine saja,” kata Bariun, Minggu 6 September 2020. <a rel="noreferrer"><span style="color: #333333;">Menurut Bariun, dari pengalaman Pilkada tujuh kabupaten kota di Sultra 2017 lalu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) menguji bebas narkoba dengan melakukan tes darah serta rambut kepada bacakada dan hasilnya cukup baik.</span></a> Tentunya syarat itu, sambungnya, telah merujuk pada Undang-Undang (UU) dan PKPU. Harapannya bacakada benar-benar bebas dari bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut. "Jika berdasarkan data pengguna narkoba kabupaten Muna masuk pada zona merah, dari perspektif itulah diharapkan bacakada harus bebas dari narkoba. Karena penyelenggara (KPU Muna) seyogyanya menyerahkan kepada Rumah sakit yang telah mempunyai alat tes yang representatif juga bisa juga di BNNP dimana pilkada yang lalu dites di BNNP,” harap Bariun. <strong>Penulis: Sudirman Behima</strong> <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/F4HeCGkQ3kk
Discussion about this post