“Walaupun tampilan yang sangat sederhana dan keterbatasan pakaian adat, kami sangat puas karena sudah ikut berpartisipasi dan memperkenalkan budaya Sulawesi Tenggara di tanah rantau,” kata La Ode dalam keterangannya.
Salah seorang team work KKM Buton Ahmad Baitul turut pula menambahkan. Kata dia, dalam menyiapkan perlengkapan miniatur rumah adat Buton ini waktunya sangat singkat. Namun demikian, mereka tidak patah semangat.
“Ini adalah momen yang sangat berkesan dan ini pertama kali hadir di event yang diselenggarakan oleh perusahaan multi nasional PT Freeport Indonesia,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan positif yang memperkenalkan kearifan lokal budaya Buton di tanah rantau ini, Baitul berharap pihaknya mendapat perhatian dari Pemprov Sultra dan lebih khusus dukungan moril dari warga dan tokoh-tokoh Sulawesi Tenggara yang berada di Kabupaten Mimika.
Discussion about this post