PENASULTRA.ID, KENDARI – PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Konawe Utara (Konut) akhirnya angkat bicara terkait adanya aksi penodongan pistol yang dilakukan seorang pria misterius saat berlangsungnya unjuk rasa puluhan mahasiswa pada Senin 13 Mei 2024.
Melalui keterangan tertulisnya, Legal PT ANTAM Tbk UBPN Konut, Asrul Muhammad menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengedepankan prinsip musyawarah mufakat dan diskusi dalam menghadapi segala aspirasi semua elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Konawe Utara.
Hal tersebut, kata Asrul dapat dibuktikan dengan pendekatan yang selama ini sudah dilakukan dalam menyelesaikan aspirasi atau tuntutan yang akhirnya bisa bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat Konawe Utara.
“Dalam menangani aksi demonstrasi, PT ANTAM Tbk UBPN Konawe Utara selalu berkordinasi dengan Kepolisian setempat, dan untuk menjaga situasi kondusif selama pelaksanaan aksi, ANTAM Konut memiliki tim keamanan internal dibantu Kepolisian setempat,” jelas Asrul, Selasa 14 Mei 2024.
Menurut Asrul, dalam melaksanakan komunikasi dengan stakeholder dan seluruh elemen masyarakat melalui Biro atau Satuan Kerja External Relation & CSR, ANTAM Konut tidak memiliki humas di luar personil Biro External Relation & CSR.
Atas dasar itu, Asrul menegaskan sejumlah hal. Pertama, PT ANTAM Konut sepakat tidak mendukung tindakan-tindakan frontal dalam penanganan aksi unjuk rasa.
Kedua, tindakan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai “Humas” atau “Legal” atau “Suruhan” PT ANTAM Tbk UBPN Konut itu tidak benar. ANTAM Konut tidak memiliki ikatan kontrak kerja sama dengan yang bersangkutan.
Ketiga, tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, di luar kendali dan kontrol ANTAM Konut. ANTAM Konut tidak bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan oleh pihak yang mengatasnamakan perusahaan yang tidak memiliki ikatan kontrak kerja dengan ANTAM Konut.
Keempat, ANTAM Konut tidak pernah menggunakan jasa pihak lain di luar tim keamanan internal dan Kepolisian setempat dalam penanganan aksi unjuk rasa.
Discussion about this post