Klinik ini juga mencoba menjadi klinik pertama yang menerapkan prinsip dakwah dan syariah dalam pelayanan kepada keluarga yang berkunjung. Profesionalitas para medis pun diuji untuk mampu memberikan sentuhan dakwah pada para pasien. Termasuk memberikan layanan zikir pagi dan petang pada pasien muslim rawat inap
Petugas medis pun ditekankan untuk memberi layanan tuntunan ibadah berwudhu dan sholat bagi pasien yang tak bisa duduk dan hanya bisa berbaring. Selain itu, memberikan pelayanan rohaniawan pada pasien rawat inap. Begitupula dengan menjaga privasi aurat bagi kaum pria dan wanita.
Dilihat dari segi fasilitas, Klinik Utama Muadz Medical Center ternyata tak kalah saing dari fasilitas kesehatan milik pemerintah. Mereka telah menyiapkan fasilitas penunjang yang cukup memadai seperti,Lahan parkir, parkiran ambulans, ruang tunggu, ruang pendaftaran dan rekam medik.
Adapula ruang unit gawat darurat (UGD), Poli knilik, Pojok Laktasi, Laboratorium, ruang Instalasi farmasi, Gudang, ruang perawatan, kantor, dan air bersih.
Disisi lain, ICM telah mendirikan fasilitas olahraga yang diberi nama Muadz Gym Club (MGC). Sarana olahraga ini pun dilengkapi fasilitas terbaru di Kota Kendari, serta dirancang khusus dengan memisahkan ruangan bagi laki-laki dan juga untuk perempuan.
Atas perkembangan yang dimiliki klinik itu, Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir memberikan apresiasi pada Yayasan Sahabat Muadz Indonesia yang selalu menunjukkan progres terhadap pengembangan yayasan, salah satunya pembangunan Klinik Utama Muadz Medical.
“Tahun lalu baru dibangun masjid sekarang sudah ada klinik dan fasilitas olahraga dan lainnya. Jadi dengan adanya Klinik ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat Kota Kendari yang membutuhkan layanan kesehatan. Karena itu, saya berharap langkah-langkah positif seperti ini terus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” katanya.
Sulkarnain juga menitip pesan agar pihak klinik mampu menunjukkan kerja terbaik dan bekerja secara profesional demi kesehatan masyarakat umum.
Discussion about this post