“Terlepas kegiatan pertambangan telah menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan, masih ada penambang besar yang masih acuh untuk menjaga keanekaragaman flora dan fauna di wilayah operasinya,” terang Prof. Bustanul dalam keterangannya, Rabu 16 Agustus 2023.
Di era yang mementingkan aspek keberlanjutan (sustainability), sudah saatnya perusahaan tambang ikut andil dalam usaha pelestarian biodiversitas di Indonesia. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mendirikan fasilitas Taman Kehati yang bisa juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi, edukasi, dan olahraga bagi warga sekitar lokasi tambang.
“Kita harus memberikan apresiasi yang besar bagi perusahaan ekstraktif yang mengusahakan fasilitas pengelolaan keanekaragaman hayati di daerah operasionalnya dan mendukung program pemerintah,” ujar Prof Bustanul.
Kementerian Lingkungan Hidup dan dan Kehutanan (KLHK) telah menjadikan fasilitas Taman Kehati Sawerigading Wallacea sebagai salah satu kesuksesan pengelolaan lahan tambang yang berkelanjutan. Salah satunya adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) yang telah dipuji oleh Bank Dunia sebagai tindakan efektif dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Salah satu perusahaan yang konsisten mendapatkan penghargaan ini adalah PT Vale Indonesia. Dimana setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir Maret 2023, bersamaan dengan perayaan ulang tahun PT Vale Indonesia ke 55 pada 29 Juli silam, Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading resmi dibuka untuk publik.
Taman Kehati Sawerigading Wallacea adalah fasilitas yang dikembangkan dari Nursery PT Vale. Taman Kehati menjadi sarana konservasi flora dan fauna, sarana edukasi keanekaragaman hayati, tempat rekreasi, dan sarana olahraga jogging.
“Taman Kehati Sawerigading Wallacea Merupakan sebuah fasilitas terpadu yang merupakan komitmen kami untuk mewujudkan pertambangan terintegrasi, dengan menjaga keanekaragaman hayati. Taman Kehati memiliki area terkelola 15 hektar dan area pengembangan 60 hektar. Taman ini terintegrasi dengan fasilitas Pusat Persemaian (nursery) berkapasitas 700 ribu bibit per tahun di atas lahan seluas 2,5 hektar. Bibit dari fasilitas ini sangat penting untuk revegetasi,” kata CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy.
Discussion about this post