Konsel Jadi Daerah Terbaik se-Sultra dalam Penerapan SPBE

PENASULTRA.ID, KENDARI - Penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) terbaik se Sulawesi Tenggara (Sultra) diraih oleh Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Asmawa Tosepu saat menjadi pembicara dalam rapat koordinasi (rakor) evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran (TA) 2021 dan pelaksanaan APBD TA 2022 se Sultra disalah satu hotel di Kendari, Rabu 26 Januari 2022. "Penerapan SPBE di Sultra harus diacungi jempol, tertinggi dengan angka 2,52 dicapai oleh Konsel, kemudian Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Buton tengah," kata Asmawa. Menurutnya, digitalisasi tata kelola pemerintahan di daerah dalam hal ini penerapan SPBE dari tahun ke tahun semakin baik. Kendati demikian, hasil penilaian penerapan SPBE di Sultra sampai 2021 masih memprihatinkan sebab dari 17 kabupaten dan kota hanya tiga yang mendapatkan nilai cukup. "Selebihnya mohon maaf belum sampai pada nilai cukup, bahkan ada sembilan kabupaten di Sultra tidak bisa dinilai," ujar Asmawa. Ia berharap, di 2022 ini, kabupaten dan kota di Sultra segera berbenah terkait transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan. Terus meningkatkan kualitas SPBE. Ini Tujuan Satgas KPK RI Sambangi DPRD Konsel https://t.co/PNimgrQNG4

— Penasultra.id (@penasultra_id) January 28, 2022 "Konsel bisa menjadi acuan karena memperoleh nilai tertinggi di Sultra," Asmawa menambahkan. Sementara itu, Bupati Konsel, Surunuddin Dangga mengucapkan terimakasih karena Pemkab Konsel mendapat perhatian terkait komitmen penerapan SPBE ini. "Sejak awal kita terus menjalankan dan meningkatkan kualitas digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan. Meski tertinggi di Sultra tapi kita belum puas, makanya kita terus berbenah dan akan ditingkatkan lagi," kata Surunuddin. Menurut bupati dua periode ini, masih ada beberapa sistem pemerintahan berbasis elektronik yang harus disinkronkan lagi. Kemudian sumber daya manusia (SDM)nya masih perlu dikembangkan. Sebab transformasi digital harus dikelola oleh SDM yang mumpuni. "Rencananya bulan februari kita akan mengirim dua orang dari masing-masing OPD untuk fokus mendalami SPBE. Sehingga dalam pengoperasiannya tidak lagi ada keragu-raguan," Surunuddin memungkas. Penulis: Supyan Editor: Yeni Marinda Jangan lewatkan video populer: https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ

No Result