<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memprediksi bakal ada 8.000 lebih calon anggota legislatif (Caleg) yang mendaftarkan diri melalui partai politik (Parpol) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Prediksi tersebut dikemukakan langsung oleh Ketua KPU Sultra, La Ode Abdul Natsir Muthalib ketika diwawancarai di kantornya, Kamis 4 Mei 2023. Diketahui, KPU Sultra secara resmi telah membuka pendaftaran bagi calon anggota legislatif asal parpol dan perseorangan mulai 1-14 Mei mendatang. Hingga petang hari keempat, belum ada satu pun caleg asal parpol yang datang mendaftar. Baru dua bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang menyerahkan berkas pendaftarannya. Keduanya adalah, Almaghfirah Sapri dan Mz Amirul Tamim. Natsir merinci, angka 8000an lebih caleg diproyeksi dari 18 parpol peserta pemilu dengan membandingkan sebaran daerah pemilihan serta cakupan target jumlah kursi di masing-masing DPRD kabupaten kota termasuk provinsi. "Jika 18 partai politik semuanya mengajukan calon dengan asumsi bahwa satu partai full mengisi kursi di semua dapil untuk 45 kursi DPRD provinsi, maka kami akan melayani kurang lebih 810 calon," kata Natsir. "Sementara untuk 17 kabupaten kota ada tersedia 440 kursi DPRD. Jadi, akan ada 8000an lebih calon yang diajukan oleh partai politik. Kalau asumsinya mereka datang semua," imbuhnya. Guna mengantisipasi membludaknya pendaftaran para calon di hari yang sama, Natsir mengaku, pihaknya telah menyurati semua parpol dan bakal calon anggota DPD untuk mengkonfirmasi kedatangan. Tujuannya tak lain agar pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara dapat dimaksimalkan. "Ada atau tidak adanya pendaftar, kami tetap bertugas setiap hari," ujar Natsir menegaskan. KPU Sultra sebelumnya juga telah melakukan kordinasi dengan instansi terkait agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada para calon saat mengurus administrasi sedapat mungkin dimaksimalkan pelayanannya. Bahkan, karena keterbatasan dan memaksimalkan sumber daya yang ada, sejumlah dokter terpaksa harus jemput bola. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/4XDXxZC-c9Y
Discussion about this post