Pada kesempatam tersebut, Doni menyampaikan terkait rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat Sultra terhadap Covid-19. Berdasarkan hasil survei BNPB, persentase ketidakpercayaan masyarakat Sultra terhadap Covid-19 mencapai 22,36 persen. Posisi ini menempatkan Sultra dalam posisi keempat nasional.
Kendati demikian, di kalangan masyarakat juga mulai tumbuh kesadaran untuk melakukan edukasi secara sukarela ke masyarakat. Salah satu elemen masyarakat tersebut adalah komunitas wartawan.
“Mereka menggabungkan diri pada Forum Jurnalis Perubahan Perilaku atau FJPP yang berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat melalui tulisan-tulisan mereka. Sebanyak 89 orang jurnalis di Sultra tergabung forum tersebut. Kami sangat mengapresiasi partisipasi para wartawan tersebut,” tambah Doni.
Sementara itu, Ali Mazi mengatakan, terdapat sejumlah persoalan yang dihadapi Sultra dalam pengendalian wabah Covid-19. Diantaranya rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan, kurangnya sumber daya manusia dalam hal analisis laboratorium dan minimnya sarana prasarana tes Covid-19 seperti TCM (tes cepat molekuler) dan PCR.
“Tes rapid sifatnya pengecekan awal saja. Sebab, pada banyak kasus, sudah rapid berkali-kali dan hasilnya non reaktif. Namun setelah di-swab, hasilnya positif. Oleh karena itu, kebutuhan kita lebih pada perlengkapan TCM dan PCR ini,” tutup Gubernur.
Penulis: Basisa
Discussion about this post