PENASULTRA.ID, KENDARI – Prestasi gemilang diraih para atlet dayung Sulawesi Tenggara (Sultra) di SEA Games Vietnam 2021 pada Mei 2022 lalu.
Lima atlet dayung Sultra yang bertanding berhasil mempersembahkan 10 medali untuk Indonesia. Tiga medali emas dan tujuh medali perak.
Kelima atlet tersebut yakni Julianti (Rowing), Ali Buto (Rowing), Dayumin (Cano), Muhammad Burhan (Cano) dan Sofiyanto (Cano).
Namun, di tengah prestasi yang diraih tersebut, seluruh atlet dayung yang terdaftar keanggotaannya dari Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sultra ini mengaku kurang mendapat perhatian dari pembina olahraga didaerahnya sendiri, yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra.
“Kami ingin atlet Sultra yang berprestasi di nasional maupun internasional lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah, sama dengan daerah-daerah lain, jangan terkesan dianaktirikan,” kata Sofiyanto melalui pesan WhatsAppnya, Jumat 17 Juni 2022.
Menurutnya, perhatian pemerintah yang dimaksud terkait kelengkapan sarana prasarana atlet di Sultra, khususnya dayung untuk menunjang prestasi para atlet agar lebih baik ke depannya.
“Termasuk pehatian seperti kesejahteraan, contohnya rumah, pekerjaan dan bonus. SEA Games kemarin tidak ada support dari pihak Koni, komunikasi pun tidak ada. Malah atlet DKI bernama Apriliani yang diperhatikan, di kasih mobil, uang sementara kami yang asli atlet Sultra malah diabaikan,” ujar Sofiyanto.
Ia mengatakan, imbas dari tak mendapat perhatian, para atlet dayung Sultra ini bahkan berfikir untuk berpindah hati mewakili daerah lain dalam ajang kejuaraan dayung ditingkat nasional maupun internasional.
“Iya kami bertiga sudah ada niat pindah jika tak diperhatikan. Sebab peran pemerintah maupun KONI kurang sekali, ini sudah terlihat dari tahun dari sisi sarana dan prasarana. Bayangkan menjelang PON Papua kemarin, kita latihan cuma tiga bulan, sementara daerah lain ada yang satu tahun bahkan lebih,” beber Sofiyanto.
Discussion about this post