“Saya pegang teguh pesan Mancuana (bahasa Wolio, Buton: orang tua, bapak) bahwa nikmati hasil keringatmu. Jangan mengambil hak orang lain. Ini pesan orang tua saya,” kata alumni Akpol 1994 itu.
La Ode Aries mengawali karir korps Bahangkara pada 1995 di Polres Fak Fak Papua. Kemudian ke Nanggoroe Aceh Darusalam, Jogya, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri hingga tahun 2009 mendapat tugas di kampung halamannya yakni Sultra.
Dua tahun bertugas pada Direktorat Reserse Polda Sultra, ia kemudian mengemban amanah sebagai Kapolres Kolaka Utara (Kolut) pada 2011. Polres pemekaran dari Polres Kolaka yang berbatasan dengan Provinsi Sulsel itu tentu penuh keterbatasan.
Polsek Tampo Bekuk Dua Pelaku Curanmor https://t.co/RcoNhl7aP1
— Penasultra.id (@penasultra_id) August 10, 2021
“Keterbatasan itulah yang menjadi pemicu membuat terobosan agar kantor Polres Kolut berubah. 80 persen kantor Polres Kolut yang megah hari ini dibangun dengan sumber pembiayaan swadaya,” jelas suami dari Waode Ndolasi.
Ditempat berbeda, Gubernur Sultra, H. Ali Mazi, SH mengatakan, sosok La Ode Aries patut mendapat apresiasi atas kepiawaian memupuk silaturahmi dengan kalangan mahasiswa selama menjabat.
Discussion about this post