PENASULTRAID, JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Hj. Leni Andriani mengaku ikut prihatin dengan nestapa yang melanda seorang guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Supriyani.
Terlepas dari proses hukum yang sedang berjalan, kata Leni masalah ini juga melibatkan seorang ibu dan anak yang merupakan siswa korban di sekolah tersebut. Tentu, hal ini mesti menjadi perhatian serius dari dua sisi khususnya terkait perlindungan perempuan dan anak.
“Sebagai sorang ibu saya sangat prihatin, masalah ini harus segera dituntaskan dengan proses yang adil,” kata Leni dalam keterangannya sebelum ia masuk ruang kelas Lemhamnas, Selasa, 22 Oktober 2024.
Legislator wanita berhijab asal daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) itu menegaskan, jika masalahnya adalah penganiayaan dengan bekas visum sebagai bukti maka, harusnya pihak penegak hukum menghadirkan dokter ahli.
Discussion about this post