PENASULTRA.ID, BALI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) perkuat sinergi atau peran pemerintah dalam pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) fisik berbasis Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi (Sinakoda).
Hal itu dilalukan guna pengembangan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan. Khususnya di destinasi super prioritas (DSP), destinasi pariwisata prioritas (DPP) dan revitalisasi Bali.
Sinergi tersebut salah satunya diwujudkan melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Kota Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, melalui Sinakoda sinergitas dari pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan bisa diciptakan.
“Dan pada ujungnya akan memberikan peluang kerja semakin luas di sektor pariwisata,” kata Vinsensius Jemadu.
Menurutnya, dari 17 bidang DAK Fisik, diambil enam bidang tematik yang difokuskan pada pariwisata.
“Yaitu pariwisata, jalan, industri kecil menengah, lingkungan hidup, perdagangan serta usaha mikro kecil dan menengah,” ujar Vinsen.
Ia mengatakan, program serupa nantinya secara berkesinambungan akan terus diimplementasikan di wilayah lokasi prioritas RPJMN 2020-2024.
Program ini merupakan implementasi proyek perubahan dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional II angkatan I tahun 2022 yang digagas oleh Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Wawan Gunawan.
“Program ini harus diwujudkan dan diimplementasikan secara terukur oleh daerah di lokasi prioritas. Sinakoda harus menjadi program yang tepat sasaran, tepat waktu dan manfaat,” Vinsen menambahkan.
Discussion about this post