<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI-</strong> Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut lima daerah yang kini berstatus zona merah pada kasus stunting alias gizi buruk kronis. Kepala BKKBN Sultra, Asmar menegaskan lima kabupaten ini dinyatakan berstatus merah karena memiliki angka prevalensi tertinggi Stunting yang mencapai di atas 30 persen. Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Buton Selatan sebanyak 45,2 persen, Buton Tengah 42,7 persen, Buton 33,9 persen, Konawe Kepulauan 32,8 persen serta Kabupaten Muna 30,8 persen. "Angka ini bahkan melampaui angka prevalensi di atas rata-rata Nasional yang hanya berada di kisaran 24 persen," terang Asmar di Kendari, Kamis 24 Maret 2022. Asmar juga menyebutkan 12 Kabupaten lainnya di Sultra yang masuk kategori status kuning angka prevalensi Stunting. 12 daerah itu adalah Kabupaten Kolaka Utara dengan angka status Stunting mencapai 29,1 persen, Muna barat 29,0 persen, Konawe Selatan 28,3 persen, Kota Baubau 27,6 persen, Bombana 26,8 persen, Buton Utara 26,8 persen, Kolaka 26,5 persen, Konawe 26,2 persen, 26,0 persen, Kota Kendari 24,0 persen dan Kolaka Timur 23,0 persen. " Dikatakan status kuning karena angka prevalensi Stunting di 12 daerah itu masuk status kuning atau masih berkisar antara 20 hingga 30 persen," ungkap Asmar. <blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CWqndZ9vbFS/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14"> <div style="padding: 16px;"> <div style="display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div> </div> </div> <div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;"></div> <div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div> </div> <div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"> <div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div> </div> <div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg);"></div> </div> <div style="margin-left: auto;"> <div style="width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div> </div> </div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div> </div> <p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" href="https://www.instagram.com/p/CWqndZ9vbFS/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)</a></p> </div></blockquote> <script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script> Asmar benar-benar menyayangkan kasus stunting lebih marak di daerah kepulauan. Kata dia, semestinya daerah kepulauan ini yang memiliki angka rendah soal kasus ini. Sebab, ketersediaan gizi cukup dari konsumsi ikan segar. "Tetapi ini malah terbalik, justru Kabupaten Kolaka Timur yang tidak memiliki wilayah laut malah yang terendah angka Stunting- Nya," cetus Asmar . Guna mewujudkan Sultra bebas dari Stunting, kata Asmar, BKKBN Sultra terus berupaya melalui sejumlah program unggulan.Program unggulan yang dimaksud Asmar diantaranya ialah program dapur sehat atasi Stunting atau yang disingkat Dashat, termasuk program 1000 hari pertama. Kemudian, mencegah lonjakan pula dilakukan dengan pembentukan tim pendamping keluarga melalui pelatihan yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota. Ada pula program sosialisasi yang melibatkan stakeholder untuk percepatan penanganan Stunting. Tidak hanya itu, dalam menangani stunting, Asmar menginstruksi seluruh satker di untuk memahami empat sasaran pendampingan. Pertama adalah calon pengantin (Catin) untuk didampingi agar ketika menikah dalam kondisi sehat. Kedua, adalah ibu hamil untuk memastikan agar mengonsumsi gizi yang seimbang sehingga diharapkan bayinya sehat, ibunya juga sehat. Selanjutnya adalah melahirkan yang diharapkan kondisi bayi juga dalam keadaan sehat. Serta pasca melahirkan di masa menyusui, diharapkan ketika punya bayi, ibu harus memberikan ASI eksklusif selama enam bulan bahkan sampai dua tahun karena nutrisi yang paling lengkap itu ada pada ASI. <strong>Penulis: Jamil</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post