Dengan armada tersebut Lion Air dinilai mampu untuk melayani penerbangan non-stop berbagai rute yang membutuhkan waktu tempuh hingga lebih dari 15 jam, sehingga sangat tepat untuk mendukung penerbangan ibadah haji.
“Seluruh pesawat sudah menjalani perawatan intensif, dalam performa terbaik dan laik terbang (airworthy for flight). Lion Air memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional dimana pesawat tersebut akan dioperasikan,” ujar Danang.
Dalam penyelenggaraan haji tahun 2023, Lion Air menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time performance/OTP) rerata 95% dari total 4.600 frekuensi terbang pergi pulang (PP).
Keseriusan tersebut juga dilaksanakan seiring dengan memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji berdasarkan sistem terstruktur dan komprehensif antara pelaksanaan perawatan pesawat dan pengaturan operasional di bandar udara serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat guna mempertahankan ketepatan waktu (meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan).
Komitmen tersebut dilakukan dengan menerapkan pengaturan pergerakan penumpang dan pesawat, koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan, mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, pelaksanaan pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat serta hal lainnya.
Discussion about this post