<strong>PENASULTRA.ID, NTB</strong> - Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) tematik Universitas Mataram (Unram) mengadakan sosialisasi pengolahan sampah di Desa Gelangsar Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Sosialisasi yang mengundang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) sebagai narasumber dilaksanakan di Aula Kantor Desa Gelangsar pada 28 Januari 2022. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Madani Mukarom mengatakan, di NTB, penyumbang sampah terbesar ada pada sampah rumah tangga (sampah dapur) dengan presentase 62 persen. “Sisanya berasal dari pasar tradisional, pusat perniagaan, kantor dan fasilitas publik,” kata Madani. Menurutnya, ada dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa potongan sayur, kulit buah, sisa makanan dan minuman serta sampah dari taman dan ternak. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Hj. Nurlin Surunuddin Pimpin BKMT Konawe Selatan <a href="https://t.co/uvdL62cUzE">https://t.co/uvdL62cUzE</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1488361660247154690?ref_src=twsrc%5Etfw">February 1, 2022</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah organik salah satunya adalah Lubang Biopori. "Lubang biopori merupakan cara yang paling sederhana dalam mengolah sampah organik, hanya dengan membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukkan ke dalam lubang dan ditimpah dengan sampah dedaunan agar mengurangi bau," ujar Madani. Sementara sampah anorganik, katanya, berasal dari sampah plastik yang dapat diolah menjadi berbagai produk seperti tas, dompet, kursi dan sebagainya yang hasilnya dapat bernilai ekonomis tinggi bagi masyarakat. Ditempat yang sama, Kepala Desa Gelangsar, Abdur Rahman mengatakan, dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, seperti membersihkan sampah baik sampah plastik maupun sampah anorganik serta mampu mengolahnya dengan baik. "Pemerintah desa mendukung kegiatan sosialisasi ini agar masyarakat Desa Gelangsar tidak menganggap remeh masalah sampah yang ada di lingkungan sekitar," ujar Abdur Rahman memungkas. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post