<strong>PENASULTRA.ID, KONAWE SELATAN</strong> - Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari yang digelar pada Selasa 4 Juni 2024 menemukan masih besarnya angka penderita penyakit degeneratif di Desa Wawondengi, Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Berdasarkan penelusuran yang dilakukan mahasiswa melalui berbagai pemeriksaan kesehatan bekerjasama dengan Puskemas setempat itu diperoleh bahwa masyarakat yang menderita penyakit diabetes dan hipertensi belum terkendali. Mahasiswa KKN UMW pun mengambil peran tindak lanjut untuk melakukan berbagai kegiatan, mulai dari penyuluhan faktor risiko, melakukan pemeriksaan kesehatan tekanan darah dan gula darah, hingga pendampingan keterampilan perawatan kaki, senam kaki dan latihan peregangan. Di sisi lain, penelusuran mahasiswa menemukan potensi desa yang bisa didorong untuk berinovasi. Utamanya fokus pada tanaman obat keluarga (TOGA) yakni tanaman kelor dan jahe yang banyak tumbuh di Desa Wawondengi. Perwakilan kelompok Mahasiswa KKN UMW Kendari, Arman Eko Juniarso menyebut, minuman bubuk jahe instan dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit hipertensi dan jus daun kelor untuk penyakit diabetes melitus. Adapun bahan utama dalam pembuatan kedua minuman herbal itu adalah, jahe, madu, daun kelor, dan gula aren. Bahan-bahan tersebut kaya akan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas. “Minuman instan ini memiliki banyak khasiat untuk penyakit hipertensi juga diabetes serta dapat meningkatkan imunitas tubuh,” kata Arman, Rabu 5 Juni 2024. Bersama rekan-rekannya, Arman mendorong minuman instan yang dibuat bersama ibu-ibu Desa Wawondengi dapat dilakukan pendampingan guna meningkatkan minat warga untuk berwirausaha dengan harapan nantinya bisa menjadi salah satu usaha skala UMKM. "Untuk pengemasan sendiri bisa disesuaikan dengan kebutuhan pribadi maupun pemasaran. Intinya, pastikan dalam penyimpanannya botol tertutup rapat untuk tahan lama dan menghindari adanya kontaminasi bakteri,” papar Arman. Inovasi ini mendapatkan respon positif dari ibu-ibu dan Kepala Desa Wawondengi, Sirajudin yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut. “Enak dan hangat di tenggorokan, cocok diminum ketika hujan," ujar Sirajudin. Tim Dosen Pembimbing KKN Tematik UMW Kendari juga memberikan apresiasi positif. Mewakili rekan-rekannya, Dr. Apt. Rifa’tul Mahmudah menyambut baik adanya olahan minuman instan herbal buatan mahasiswa UMW. Rifa’tul berharap, inovasi yang sudah ditemukan dapat diteruskan oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa Wawondengi sebagai bentuk pengembangan UMKM untuk dapat membantu perekonomian. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=XyV4UIwxtmA
Discussion about this post