Menurutnya, sosok Maskot ini diambil dari salah satu fauna yang menjadi habitat hutan mangrove, yaitu kelomang atau umang-umang.
“Mang Bakau ini kami buat sebagai salah satu media propaganda kami untuk membangun mainset masyarakat untuk mencintai Mangrove. Warna Hijau yang mendominasi warna Mang Bakau ini sebagai representasi dari cita-cita kita bersama, menghijaukan kembali lahan yang rusak dengan Mangrove,” ujar Fathurrakhman.
Ia mengatakan, akan memperkenalkan Mang Bakau dalam berbagai media dan penampilan.
“Nanti kita akan membuat boneka dan kaos Mang Bakau ini, sebagai cinderamata dalam setiap kegiatan Mangrove PWI. Kita juga merilis logo khusus PWI untuk program Mangrove ini, yang juga akan kita sosialisasikan dalam surat-surat PWI Babel termasuk kaos,” Fathurrakhman menambahkan.
Discussion about this post