PENASULTRA.ID, JAKARTA – Sejatinya dua insan manusia ditakdirkan untuk dipertemukan. Sengaja maupun tidak, pertemuan itu sudah pasti tak terhindarkan. Dibalik pertemuan, pasti akan ada perpisahan yang mengintai dan suatu saat akan merenggut kebersamaan yang diawali oleh pertemuan itu.
Kepergian, jarak hingga kematian. Itu semua bisa diartikan sebagai salah satu hasil dari term kultur Jepang 物の哀れ, ‘mono no aware’, yang bisa ditranslasikan sebagai kesadaran terhadap sesuatu yang bersifat sementara.
Perjalanan bunga sakura di musim semi ataupun kisah dua insan Mugi dan Kinu dalam ‘We Made a Beautiful Bouquet’ (2021) adalah contoh pertemuan bisa terjadi dengan berbagai cara, baik disengaja ataupun tidak. Hal ini yang coba digambarkan oleh Alwan Hilal lewat project solo terbarunya bernama Allone.
Pada debutnya kali ini, Allone telah merilis maxi-single yang terdiri dari 2 nomor, yaitu On One’s Pat dan Someone Who Left Behind pada 16 Februari 2024, dibawah bendera Loverman Records.
Project solo dari gitaris band asal Surabaya Reverie ini mengusung musik Pop Progresif dengan balutan tapping gitar disana sini. Unsur Math-rock dan Post-rock pun tak lepas dari 2 nomor pertamanya.
Pada maxi-single perdana Allone ini, Alwan mencoba mengamini mantra-mantra tentang pertemuan dan perpisahan meski tanpa ada satu kata pun yang ditulis sebagai lirik.
On One’s Pat dengan vibe yang ceria dan upbeat seakan mewakili sebuah pertemuan, sementara Someone Who Left Behind dengan tempo yang lebih lambat dan sayu cukup bisa mewakili sebuah perpisahan.
Discussion about this post