PENASULTRAID, MALANG – Di antara musisi-musisi Indonesia dulunya menyuarakan perlawanan yang kini mulai menjadi dinosaurus kian kompromis dengan ketidakadilan. Iksan Skuter masih hadir dan setia menyuarakan musik perlawanan sambil tetap di jalur independen, jalan yang sunyi yang gigih ia jalani layaknya “Serigala Petarung”, sebutan yang disematkan oleh dia sendiri.
Kini masuk album ke-20 (16 full album + 4 album live), Iksan Skuter hadir dengan album Vis a Vis yang mulai dirilis pada 7 Maret 2025. Album ini lahir dari kegelisahan dan kemarahan terhadap ketimpangan serta ketidakadilan yang semakin tampil terang-terangan terjadi di negeri ini.
Idiom vis a vis yang berarti face to face atau saling berhadapan muka ini sudah cukup menjelaskan bahwa ketimpangan dan ketidakadilan ini terjadi langsung di depan muka semua warga Indonesia.
Alih-alih membawa optimisme, ketimpangan yang semakin kasat mata justru membuat keadaan negara semakin gelap hingga muncul hashtag #indonesiagelap di media sosial.
Iksan mempersiapkan 11 lagu untuk menyuarakan kegelisahan dan kemarahan tersebut, terhadap kondisi Indonesia saat ini. Sebagai single andalan, “Gumam” menjadi representasi utama dari album Vis a Vis.
Lagu ini mengangkat fenomena pembungkaman kritik dalam berbagai bentuk, baik secara halus maupun kasar, mulai dari intimidasi hingga kooptasi dengan memberikan posisi yang dekat dengan pemerintahan agar lebih mudah diawasi.
Discussion about this post