“Gumam” menjadi simbol bahwa satu suara yang terkumpul dapat mendisrupsi upaya pelemahan kekuatan rakyat.
Proses produksi album Vis a Vis terbilang singkat, dilakukan selama Januari 2025 di kediaman Iksan Skuter di Yogyakarta. Album ini direkam dan diproduseri sendiri olehnya. Sementara proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Rama Studio Project di Kota Malang.
“Proses rekaman aku kerjakan sendiri, dan relatif cepat selesai kalau tangan sendiri yang memainkan instrumen dan merekamnya. Kalau masalah efisiensi, memangnya pemerintah saja yang bisa efisiensi? Kami musisi yang hidup di Indonesia ya sudah lebih dulu dan lebih lama efisiensi dalam produksi,” ujar Iksan dengan gaya khasnya, Jumat 7 Maret 2025.
Dengan album Vis a Vis, Iksan kembali mengukuhkan dirinya sebagai musisi yang tak hanya meracik melodi, tetapi juga tetap lantang dalam menyuarakan kritik sosial.
Perilisan album ini juga di sela-sela produksi bersama proyek band terbarunya Bagava yang baru saja rilis album Klandestin dan jadwal tur “Safari Ramadhan” bersama Trio Lesehan yang dibentuknya bersama Jason Ranti dan Bagus Dwi Danto.
Simak album Vis a Vis pada 7 Maret 2025 di sela-sela bulan puasa ini, karena penguasa zalim tidak berpuasa dalam menindas maka marhaban ya melawan! Simpan link pre-savenya agar tidak terlewat.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post