“Pers cerminan masyarakat. Harapannya dengan acara ini kita dapat memberikan informasi yang mencerdaskan dan membuat msyarakat dewasa dalam demokrasi,” kata Tri Agung.
Menurutnya, workshop ini dilaksanakan di 23 provinsi dari 38 provinsi di Indonesia. 23 provinsi ini terpilih karena dianggap memiliki kerawanan pemilu.
“Termasuk Sultra. Sesuai dengan data Bawaslu, KPU, kepolisian, Kemendagri kemudian kita sortir. 23 provinsi ini dianggap punya kerawanan tinggi dalam pemilu,” ujar Tri Agung.
Workshop ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sultra, Iwan Rompo dengan materi hormati perbedaan pilihan dan jaga persaudaraan serta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra, Asril dengan materi sistem pemilu dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 dan peraturan terkait.
Discussion about this post