“Saya jelaskan ini karna fungsi kita kampanye untuk menjelaskan visi misi, tapi apa gunanya visi misi kalau kita tidak menang. Jadi kita harus menang dulu baru bisa direalisasikan visi misi itu, setuju ya,” ujar Ihsan yang disambut kata setuju dari masyarakat yang hadir.
Putra Ridwan Bae itu juga membeberkan, hasil survei internal pasangan Tina-Ihsan yang unggul dari tiga rivalnya. Perihal hasil survei itu, Ihsan mengaku bangga. Pasalnya dari 17 kabupaten/kota, Muna dan Mubar rupanya menjadi pagar betis di wilayah Sultra bagi Tina-Ihsan.
“Kenapa, karna biar orang lain bawa uang banyak tidak mungkin dipilih kalau bukan orang Muna. Itu menurut survei internal kita. Orang Muna tidak bisa dibeli dengan uang. Saya jadi orang Muna bangga liat survei ini,” akunya.
“Insya Allah kita bisa realisasikan ini pada saat pemilihan nanti, memang kita butuh uang tapi gambarannya orang Muna tidak bisa dibayar harga dirinya gara-gara uang. Itu kita harus bangga,” timpal Ihsan.
Sementara itu, tokoh masyarakat Mubar La Nika mengatakan, sejarah perjalanan berdirinya Sultra sejak dahulu hingga kini selalu dipimpin oleh putra daerah. Sebab, menurut mantan anggota DPRD Sultra itu, yang mengetahui secara detail seluk beluk, kondisi dan apa yang diinginkan masyarakat satu wilayah, tidak lain tidak bukan adalah putra daerah itu sendiri.
Discussion about this post