PENASULTRA.ID, MALANG – Setelah sempat tertunda beberapa kali dari yang diagendakan, kini Mati di Saturnus akhirnya benar-benar mewujudkan perjalanan turnya. Tur ini diberi tajuk “Tourbulensi”, berasal dari kata “turbulensi” yang menurut KBBI adalah kedaan terganggu karena perubahan yang tidak dapat diprediksi.
Tajuk ini dianggap Aril sebagai representasi atas apa yang biasa dialami manusia selama masa hidupnya di dunia, khususnya saat mengalami kondisi berada di atas namun tidak benar-benar di atas karena mengalami gangguan yang tidak dapat diprediksi dan dikontrol sehingga timbul potensi cukup besar untuk jatuh dari ketinggian.
Ketidakpastian dalam turbulensi ini juga dianggap Aril sebagai representasi keadaan hidup manusia yang benar-benar hidup. Sebagaimana manusia dewasa, keterbatasan dan kesempitan waktu juga menjadi kendala dalam menjalankan agenda.
“Agenda tur ini sempat tertunda karena alasan klasik, yaitu kendala sumber daya dan pekerjaan,” tutur Aril dalam keterangannya, Selasa 9 Juli 2024.
Tourbulensi mengkampanyekan apa yang disuarakan Mati di Saturnus dalam album debut dan sophomorenya, Balada Orang-Orang Piknik (2020) dan Menyedihkan (2023), yang berisi beberapa kumpulan cerita fiktif yang pilu dan lirik yang mengandung pesan teistik, nihilistik, inferioritas dan ironi.
Discussion about this post