Langkah politik Gibran, pemilik KTA PDIP (tidak dipecat dan tidak mundur), yang telah mendapat doa dan restu Jokowi pun tidak boleh dikritik. Koalisi Gemuk Relawan Jokowi yang terdiri dari Parpol, relawan, ormas, ormawa, OKP tidak mengizinkan Jokowi dan keluarganya dikritik oleh siapapun.
Koalisi tersebut membentuk hukum sendiri, yang terdiri dari 2 pasal yakni: Pasal pertama, bahwa Jokowi selalu benar, dan Pasal kedua, Jika Jokowi salah, tinjau pasal pertama. Praktiknya dapat dilihat saat ini, jika ada kritik kepada Jokowi, maka para anggota koalisinya pasti pasang badan menghadapi pengkritik, terutama kritik dari PDIP.
Jokowi dengan seluruh perangkat kekuasan yang dimiliki mengatur semua dengan rapi. Persepsi publik atas kinerja pemerintahan Jokowi yang mencapai 80 an persen menjadi bukti keberhasilan koalisi pendukung Jokowi mengelola dinamika dan stabilitas. Kanalisasi Parpol, relawan dan kelompok civil society dalam koalisi gemuk Jokowi mendorong lahirnya gerakan mendadak Jokowi, dengan paham baru Jokowisme.
Namun semua gerakan politik memoles wajah dengan makeup paling bagus sekalipun akan terkikis oleh hujan. Kosmetik sebagus apapun tidak akan pernah mampu mengubah realitas. Kritik dari PDIP kepada Jokowi bukan karena tuntutan apapun, namun agar Jokowi tidak larut dalam puja puji yang membuatnya terjerumus.(***)
Penulis adalah Kader PDIP, Presidium GaMa Centre,
Discussion about this post