PENASULTRA.ID, JAKARTA – Kesenjangan digital masih menjadi tantangan besar di tengah pesatnya era digitalisasi di Indonesia.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berupaya mengatasi persoalan ini melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan berfokus pada empat pilar utama yaitu pendidikan digital, filantropi, pemberdayaan masyarakat, dan lingkungan.
EVP Head of Circle Kalisumapa IOH, Swandi Tjia mengatakan, program-program ini dirancang untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang minim akses teknologi.
Inisiatif Indosat bukan hanya sekadar memberikan akses, melainkan juga membekali masyarakat dengan keterampilan digital yang relevan. Salah satunya melalui program IDCamp, sebuah pelatihan intensif yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi.
Program ini telah menjangkau lebih dari 270.000 peserta di seluruh Indonesia. Peserta yang berhasil lulus akan mendapatkan sertifikasi global yang dapat meningkatkan daya saing mereka di industri teknologi.
Selain itu, Indosat juga menghadirkan program Generasi Terkoneksi (GenSi) untuk menjembatani kesenjangan literasi digital. Sejak 2024, GenSi telah menjangkau Minahasa Utara dan Sorong, serta akan diperluas ke Maumere, Nusa Tenggara Timur pada 2025.
Program ini menyasar generasi muda sebagai agen perubahan yang dapat menyebarkan pengetahuan di daerah dengan potensi besar namun terbatasnya akses teknologi.
Indosat juga menunjukkan kepedulian terhadap kesetaraan gender dengan program SheHacks. Lebih dari 34.000 perempuan, dari Aceh hingga Ambon, telah diberdayakan melalui dua inisiatif yaitu SheHacks Champion dan SheHacks Innovate.
Swandi mengatakan, program ini menargetkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan, membantu mereka memanfaatkan teknologi untuk memajukan usahanya.
Kecanggihan teknologi juga dimanfaatkan Indosat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Di Ambon, program Jagaraya memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau kualitas air pada tambak silvofishery.
Discussion about this post