Kelima, bahwa Edy Rahmayadi dinilai mampu mengelola provinsi para ketua dengan baik. Semua Ormas, OKP, dan kelompok aspirasi masyarakat lainnya dibuat tertib. Fasilitasi dana hibah sesuai ketentuan dari APBD Provinsi melalui biro kesejahteraan sosial kepada Ormas dan kelompok masyarakat aman dan tertib.
Keenam, bahwa Edy Rahmayadi memiliki gaya komunikasi publik yang terbuka, khas Sumut. Meski latar belakang militer, Edy Rahmayadi justru mampu berkelakar, egaliter, spontan, dan menarik bagi media pers. Edy Rahmayadi tanpa fasilitas VVIP berupa pasukan pengaman gubernur (Paspamgub) yang membuatnya tidak berjarak kepada siapapun.
Ketujuh, bahwa meski Edy Rahmayadi kerap dikritik, didemo oleh aktivis gerakan mahasiswa, belum pernah ada aktivis mahasiswa di Medan dan Sumut yang dijebak dengan suap melalui staf maupun pejabat di lingkungannya. Tidak ada aktivis gerakan mahasiswa di Medan dan Sumut yang di- OTT- kan oleh staf Edy Rahmayadi akibat kritik dan demo.
Kedelapan, bahwa Edy Rahmayadi loyal dan royal kepada semua partai politik pendukungnya. Sejumlah fasilitas dan kantor partai politik pendukungnya (yang lama) pernah disewa, difasilitasi oleh Edy Rahmayadi. Maka pernyataan Edy Rahmayadi pada Apel Siaga Satgas PDI Perjuangan Sumut, Sabtu (10/8/2024) bahwa dirinya bukan tipe penghianat adalah deklarasi kesetiaannya kepada PDIP.
Edy Rahmayadi dengan seluruh rekam jejak, masa lalu, dan pengalamannya tentu tidak sempurna. Namun atas semua pertimbangan yang matang DPP PDIP akhirnya memberinya rekomendasi. Maka menjadi kewajiban dari seluruh kader PDIP mensosialisasikan Edy Rahmayadi kepada warga Sumut. Selamat berjuang, Satyam Eva Jayate!.(***)
Penulis adalah Kader PDIP, Presidium Satgas Anti Kecurangan Pilkada
Discussion about this post